Pemanfaatan Teknologi GIS dan Citra Foto dalam Penentuan Kawasan Rawan Bencana Banjir pada Wilayah Kotabaru, Daerah Istimewa Yogyakarta
Keywords:
banjir, penginderaan jauh, Kotabaru, Kawasan Rawan BencanaAbstract
Citra Landsat menyajikan informasi fisik suatu daerah, sehingga dapat dianalisis dan diidentifikasi untuk parameter kajian banjir, serta analisis fenomena alam yang terjadi. Parameter yang digunakan adalah bentuk lahan dan penutup/penggunaan lahan yang dapat dianalisis dengan teknik Sistem Informasi Geografi (SIG). Tujuan penelitian adalah menentukan zona potensi rawan banjir melalui data penginderaan jauh dan SIG pada wilayah Kotabaru, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini berupa penentuan zona potensi rawan banjir yang dilakukan dengan pembobotan dari beberapa indikator banjir, yang sekaligus berfungsi sebagai variabel banjir. Variabel indikator banjir terdiri dari curah hujan, kelerengan dan penutup/penggunaan lahan. Klasifikasi tingkat kerawanan banjir pada lokasi penelitian dapat dikategorikan kedalam tiga tingkat kerentanan, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian kali ini, dari ketiga parameter yang digunakan dalam peneletian didapati hasil bahwa wilayah Kotabaru, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tingkat kerawanan banjir dengan taraf sedang. Kategori banjir yang mungkin muncul berdasarkan parameter yang digunakan menunjukkan bahwa wilayah Kotabaru memiliki potensi banjir dengan katergori banjir run-off.
References
Arief Y. E., et all. 2016. Pembuatan Peta Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Metode Fuzzy logic (Studi Kasus: Kabupaten Probolinggo). Jurnal Teknik ITS 2(5), A714-A722.
Arifin, S., et all. 2015. Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara. Scientific Journal of Informatics. 2(2), 179-192.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2013. Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI). Jakarta
Bemmelen, R. W. van. 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA. General Geology. Martinus Nijnhoff, The Hague. Netherlands
Budiyanto, E. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. ANDI. Yogyakarta
DS Sholahuddin. 2015. SIG untuk memetakan daerah banjir dengan metode skoring dan pembobotan (Studi Kasus Kabupaten Jepara). Jurnal Sistem Informasi. Jurnal_14777.
Hamdani H., et all. 2014. Analisa Daerah Rawan Banjir Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Pulau Bangka). Jurnalsttgarut 1(14), 1-13.
M. Alief R. P., 2017. Pemetaan Kawasan Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Menentukan Titik Dan Rute Evakuasi (Studi Kasus: Kawasan Perkotaan Pangkep, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan). Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alaudin, Makasar.
Ryka H., et all. 2020. Sistem Informasi Geografis (SIG) Dengan Arcgis Dalam Pemanfaatan Analisis Banjir di Kelurahan Sepinggan. Jurnal Transukma 1(03), 42-51.
Prastica R. M.S., et all. 2020. Mitigasi banjir dan alternatif pemeliharaan infrastruktur keairan pada sub-DAS Code, DAS Opak, Yogyakarta,
Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi 1(16), 25-34.
Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Ombak. Yogyakarta
Soetoto. 2015. Penginderaan Jauh Untuk Geologi. Ombak. Yogyakarta
Soetoto. 2016. Geologi Lingkungan. Ombak. Yogyakarta
Theml, S. 2008. Katalog Methodology Penyusunan Peta Geo Hazard dengan GIS. Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias. Banda Aceh.
Wisnu Aji D. K., et all. 2018. Karakteristik Geologi Teknik Daerah Prambanan Dan Sekitarnya, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kurvatek 2(03), 21-29.