Lingkungan Batimetri Dan Karakteristik Bentonik Besar Menggunakan Sayatan Petrografi Pada Daerah Umpam dan Sekitarnya, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan

Authors

  • Zamelia Zettira Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, 30128
  • Elisabeth Dwi Mayasari Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, 30128
  • Endang Wiwik Dyah Hastuti Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, 30128

Keywords:

foraminifera, bentonik, pengendapan, fosil

Abstract

Umpam merupakan daerah yang termasuk ke dalam bagian Formasi Baturaja dan Formasi Gumai yang terdapat
pada Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan korelasi stratigrafi, dapat diinterpretasikan bahwa pada daerah ini
memiliki potensi keterdapatan fosil, yang terbukti dengan adanya kandungan karbonatan pada kandungan
karbonatan pada batuan di cekungan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan observasi
lapangan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel dan analisa laboratorium pada daerah peneltian. Berdasarkan
hasil analisa paleontologi, ditemukan foraminifera dengan nama Astrononion fijiense (210 ft), Cibicides praecinclus
(37 ft), Nonion asterizans (11 ft), Streblus beccari (8 ft), Streblus gaimardii (120 ft), Amphistegina gibossa (11 ft),
Elphidium moodium (15-20 ft), Operculina ammouides (15 - 20 ft). Sedangkan berdasarkan analisa bentonik besar
sayatan petrologi ditemukan dengan genus Spiroclypeus, Heterostegina, Miogypsinoi-dea, dan Operculinella.
Dengan kehadiran fosil – fosil tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa pada lokasi penelitian memiliki lingkungan
batimetri berupa transisi – neritik tepi, serta memiliki karakteristik yang berbeda tiap fosilnya.

References

Adams. C.G. 1970. A Reconsideration of

The East Indian Letter Classification of

The Tertiary. Bulletin of The British

Museum (Natural History) Geology.

(3) : 137p

Argakoesoemah, R.M.I dan Kama, A. 2005.

“Ancient Talang Akar Formation

deepwater sediments in South Sumatra

Basin: A new exploration play”.

Proceeding of the 31 Indonesia

Petroleum Association Annual

Convention.

Alhafizh, M, F. 2016. Biozonasi dan

Lingkungan Pengendapan Formasi

Sentolo Berdasarkan Fosil Foraminifera

Pada Daerah Gembongan, Kaliurang,

Kecamatan Sentolo, dan Daerah

Kradenan, Kecamatan Pengasih,

Kabupaten Kulon Progo, Dearah

Yogyakarta. Universitas Gadajah Mada,

Yogyakarta

Barker, R. W. 1960. Taxonomic Notes.

Society of Economic Paleontologist &

Mineralogist. Special Publication. No. 9.

Tulsa, Oklahoma, USA. 237 p.

Gould, H, R. 1971. Environmental

indicators A Key to the stratigraphic

record, dalam J.K.. Rigby & W.K.

Hamblin (eds). Recognition of ancient

sedimentary environments: Soc.Econ.

Paleontologists and Mineralogist Spec,

Pub. 16, 1-3

Maryanto, S. 2014. Mikrofasies dan

Diagenesis Batugamping Formasi

Baturaja di Lintasan Air Kiti, Oku,

Sumatera Selatan. Jurnal Geologi dan

Sumberdaya Mineral, 15(2), 89-103.

Poorter, L., Bongers, F., Aide, T. M.,

Almeyda Zambrano, A. M., Balvanera,

P., Becknell, J. M., ... & Rozendaal, D.

Biomass resilience of Neotropical secondary forests. Nature, 530(7589),

-214.

Putri, F. R., & Mayasari, E. D. 2021.

Penentuan Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan

Formasi

Gumai

Berdasarkan Barker, Van Marle dan

Tipsword pada Desa Kungkilan dan

Sekitarnya. Kabupaten OKU, Sumatera

Selatan. Applicable Innovation of

Engineering and Science Research

(AVoER), 42-46.

Resiwati. Purtyasti. 1985. Penentuan Umur

dan Lingkungan

Pengendapan

Batugamping di Daerah Gunung Tugu

Bayat. Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta

Ridho, M., Sendjaja, Y. A., & Gani, R. M.

G. 2018. Mikrofasies dan Diagenesis

Batuan Karbonat Formasi Baturaja,

Lapangan Merah, Cekungan Sumatera

Selatan. Geoscience Journal, 2(6), 480486.

Downloads

Published

2022-04-18

Issue

Section

Articles