Lingkungan Batimetri Dan Karakteristik Bentonik Besar Menggunakan Sayatan Petrografi Pada Daerah Umpam dan Sekitarnya, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan
Keywords:
foraminifera, bentonik, pengendapan, fosilAbstract
Umpam merupakan daerah yang termasuk ke dalam bagian Formasi Baturaja dan Formasi Gumai yang terdapat
pada Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan korelasi stratigrafi, dapat diinterpretasikan bahwa pada daerah ini
memiliki potensi keterdapatan fosil, yang terbukti dengan adanya kandungan karbonatan pada kandungan
karbonatan pada batuan di cekungan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan observasi
lapangan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel dan analisa laboratorium pada daerah peneltian. Berdasarkan
hasil analisa paleontologi, ditemukan foraminifera dengan nama Astrononion fijiense (210 ft), Cibicides praecinclus
(37 ft), Nonion asterizans (11 ft), Streblus beccari (8 ft), Streblus gaimardii (120 ft), Amphistegina gibossa (11 ft),
Elphidium moodium (15-20 ft), Operculina ammouides (15 - 20 ft). Sedangkan berdasarkan analisa bentonik besar
sayatan petrologi ditemukan dengan genus Spiroclypeus, Heterostegina, Miogypsinoi-dea, dan Operculinella.
Dengan kehadiran fosil – fosil tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa pada lokasi penelitian memiliki lingkungan
batimetri berupa transisi – neritik tepi, serta memiliki karakteristik yang berbeda tiap fosilnya.
References
Adams. C.G. 1970. A Reconsideration of
The East Indian Letter Classification of
The Tertiary. Bulletin of The British
Museum (Natural History) Geology.
(3) : 137p
Argakoesoemah, R.M.I dan Kama, A. 2005.
“Ancient Talang Akar Formation
deepwater sediments in South Sumatra
Basin: A new exploration play”.
Proceeding of the 31 Indonesia
Petroleum Association Annual
Convention.
Alhafizh, M, F. 2016. Biozonasi dan
Lingkungan Pengendapan Formasi
Sentolo Berdasarkan Fosil Foraminifera
Pada Daerah Gembongan, Kaliurang,
Kecamatan Sentolo, dan Daerah
Kradenan, Kecamatan Pengasih,
Kabupaten Kulon Progo, Dearah
Yogyakarta. Universitas Gadajah Mada,
Yogyakarta
Barker, R. W. 1960. Taxonomic Notes.
Society of Economic Paleontologist &
Mineralogist. Special Publication. No. 9.
Tulsa, Oklahoma, USA. 237 p.
Gould, H, R. 1971. Environmental
indicators A Key to the stratigraphic
record, dalam J.K.. Rigby & W.K.
Hamblin (eds). Recognition of ancient
sedimentary environments: Soc.Econ.
Paleontologists and Mineralogist Spec,
Pub. 16, 1-3
Maryanto, S. 2014. Mikrofasies dan
Diagenesis Batugamping Formasi
Baturaja di Lintasan Air Kiti, Oku,
Sumatera Selatan. Jurnal Geologi dan
Sumberdaya Mineral, 15(2), 89-103.
Poorter, L., Bongers, F., Aide, T. M.,
Almeyda Zambrano, A. M., Balvanera,
P., Becknell, J. M., ... & Rozendaal, D.
Biomass resilience of Neotropical secondary forests. Nature, 530(7589),
-214.
Putri, F. R., & Mayasari, E. D. 2021.
Penentuan Lingkungan Pengendapan
Berdasarkan
Formasi
Gumai
Berdasarkan Barker, Van Marle dan
Tipsword pada Desa Kungkilan dan
Sekitarnya. Kabupaten OKU, Sumatera
Selatan. Applicable Innovation of
Engineering and Science Research
(AVoER), 42-46.
Resiwati. Purtyasti. 1985. Penentuan Umur
dan Lingkungan
Pengendapan
Batugamping di Daerah Gunung Tugu
Bayat. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Ridho, M., Sendjaja, Y. A., & Gani, R. M.
G. 2018. Mikrofasies dan Diagenesis
Batuan Karbonat Formasi Baturaja,
Lapangan Merah, Cekungan Sumatera
Selatan. Geoscience Journal, 2(6), 480486.