Aplikasi Fitur Geologi dan Citra Google Earth Untuk Mengidentifikasi Potensi Risiko Multi Bencana dari Bencana Gempa Bumi di Bambanglipuro, Indonesia

Authors

  • Arie Noor Rakhman Teknik Geologi-FTM, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta 55222
  • Fivry Wellda Maulana Teknik Geologi-FTM, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta 55222

Keywords:

Fitur Geologi, Google Earh, Gempa Bumi, Multi Bencana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi multi bencana dari bencana gempa bumi di Desa Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Penelitian dilakukan dengan observasi data fitur geologi di lapangan dan citra Google Earth dengan dukungan studi literatur. Peneliti pendahulu telah meneliti likuifaksi paska gempa bumi namun belum diteliti potensi multi bencana susulan terhadap potensi longsoran dan banjir. Sesar di daerah penelitian berarah liniasi timurlaut – barat daya. Pergeseran sesar yang terpendam endapan Merapi menyebabkan amplikasi getaran gempabumi yang sangat tinggi. Litologi penyusun yang terdiri endapan Merapi cenderung mengalami bencana likuifaksi ketika terjadi gempabumi berkekuatan skala V – VI MMI. Potensi longsor paska gempa bumi cenderung rendah. Arah azimuth kemiringan perbukitan (N110°E - N120°E) berlawanan dengan kemiringan kedudukan batugamping Formasi Sentolo, N262°E - N268°E. Kemiringan batuan dominan kurang dari 12° dan beberapa mencapai 20° sehingga lereng batuan cenderung stabil dan minim terjadi longsor. Sebaran pola aliran sungai dendritik tidak rapat telah dipengaruhi trellis. Pengaruh gempa bumi melalui proses erosi dan sedimentasi pada sungai terhadap potensi banjir tergolong rendah. Area beramplikasi getaran gempabumi yang rendah berada di daerah perbukitan batugamping. Perbukitan berada di 1,5 hingga 2 km dari dataran pemukiman ke arah barat – barat daya. Perbukitan tersebut direkomendasikan sebagai lokasi evakuasi jika terjadi gempa bumi.

References

Adawiyah, R. (2008). Pola Wilayah Bahaya Likuifaksi di Provinsi D.I. Yogyakarta (Studi Kasus Gempabumi Yogyakarta 27 Mei 2006). Universitas Indonesia, Jakarta.

Amhar, F., & Darmawan, M. (2007). Sebuah Kajian atas Peta-Peta Multi Bencana. BRR-BAKOSURTANAL, Jakarta.

Bakosurtanal. (1999). Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar 1408-221 (Bantul). Bakosurtanal, Bogor.

BMKG. (2021). Data Online Pusat Database Data Gempa Bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika. https://dataonline.bmkg.go.id/data_gempa_bumi, diakses 4 Maret 2022.

BMKG. (2022). Earthquake Repository. The Agency for Meteorology Climatology and Geophysics (BMKG). http://repogempa.bmkg.go.id/repo_new/, diakses 4 Maret 2022.

BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana (p. 67). Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Boer, R., Sutardi, & Hilman, D. (2007). Climate Variability and Climate Changes, and Their Implication. Ministry of Environment, Republic of Indonesia, Jakarta.

Buana, T. W., Wafid, M., & Sadisun, I. A. (2016). Hubungan Potensi Likuifaksi pada Endapan Gunungapi Merapi Muda dengan Kerusakan Bangunan di Kabupaten Bantul pada Kasus Gempabumi 27 Mei 2006. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, 7(2), 103–111.

Chen, Y.-M., Fan, K. S., & Chen, L.-C. (2010). Requirements and Functional Analysis of a Multi-Hazard Disaster-Risk Analysis System. Human and Ecological Risk Assessment: An International Journal, 16(2), 413–428. https://doi.org/10.1080/10807031003672895

Dadson, S., Hovius, N., Chen, H., Dade, W., Lin, J.-C., Hsu, M.-L., Lin, C.-W., Horng, M.-J., Chen, T.-C., Milliman, J., & Stark, C. (2004). Earthquake-Driven Increase in Sediment Delivery from an Active Mountain Belt. Geology, 32. https://doi.org/10.1130/G20639.1

Efendi, M., Sunoko, H. R., & Sulistya, W. (2012). Kajian Kerentanan Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim Berbasis Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus Sub Das Garang Hulu). Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(1), 8–18.

Gunadi, B. J. A., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2015). Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open Source Software GIS. Jurnal Geodesi UNDIP, 4(4), 287–296.

Hu, X., Zhou, L., Liu, W., Wang, H., & Cui, L. (2021). Geomorphic Effect of Debris-Flow Sediments on the Min River, Wenchuan Earthquake Region, Western China. Journal of Mountain Science, 18, 2427–2440. https://doi.org/10.1007/s11629-021-6816-1

Husein, S., Karnawati, D., & Pramumijoyo, S. (2007). Kontrol Geologi Terhadap Respon Lahan dalam Gempabumi Yogyakarta 27 Mei 2006: Upaya Pembuatan Peta Zonasi Mikro di Daerah Bantul. Seminar Nasional 2007 Geotechnics for Earthquake Engineering Universitas Katolik Parahyangan Bandung, 9.

Kasa, I. W. (2019). Pemanasan Global Sebagai Akibat Ulah Manusia di Planet Bumi. Simbiosis, 7(1), 29–33.

Kemenkumham. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana (p. 50). Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jakarta.

Koesoemadinata, R. P. (2020). An Introduction Into the Geology of Indonesia: General introduction and part 1 western Indonesia. Ikatan Alumni Geologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Maryanto, S. (2015). Perkembangan Sedimentologi Batugamping Berdasarkan Data Petrografi pada Formasi Sentolo di Sepanjang Lintasan Pengasih, Kulonprogo. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 16(3), 129–139.

Maulana, A. (2021). Multi-Disaster Management Strategy in Indonesia. The 3th International Conference on Global Issues for Infrastructure, Environment and Socio-Economic Development (GIESED) 2020, 1–5. https://doi.org/10.1088/1755-1315/921/1/012056

Monet, J., & Greene, T. (2012). Using Google Earth and Satellite Imagery to Foster Place-Based Teaching in an Introductory Physical Geology Course. Journal of Geoscience Education, 60(1), 10–20. https://doi.org/10.5408/10-203.1

Nurhayati, D., Dhokhikah, Y., & Mandala, M. (2020). Persepsi dan Strategi Adaptasi Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim di Kawasan Asia Tenggara. Jurnal Proteksi, 1(1), 39–44.

Pandita, H., Pambudi, S., & Winarti. (2012). Model Fasies Bagian Tengah – Atas dari Formasi Sentolo di Lintasan Gejawan. Jurnal Teknologi Nasional, 15(2), 21–32.

Pratiwi, R. D., Nugraha, A. L., & Hani’ah. (2016). Pemetaan Multi Bencana Kota Semarang. Jurnal Geodesi UNDIP, 5(4), 122–131.

Priandana, R. (2021). Geologi dan Penurunan Tanah Akibat Likuefaksi Dengan Metode Cone Penetration Test Daerah Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta [Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto]. http://repository.unsoed.ac.id/9277/

Pucci, S. (2007). The Düzce Segment of The North Anatolian Fault Zone (Turkey): Understanding Its Seismogenic Behaviour Through Earthquake Geology, Tectonic Geomorphology and Paleoseismology [Università degli Studi di Perugia]. https://www.researchgate.net/publication/265397662

Rahardjo, W., Sukandarrumidi, & Rosidi, H. M. (2012). Peta Geologi Lembar Yogyakarta. Pusat Survey Geologi, Bandung.

Rakhman, A. N., & Maulana, F. W. (2021). Edukasi Pendekatan Selidik Sifat Fisik Batuan Lapuk untuk Penanganan Bencana Longsor dalam Masa Pandemi Covid-19 di RT 02 Pedukuhan Cengkehan, Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 1(2), 99–108. https://doi.org/10.37249/jpma.v1i2.319

Roslee, R. (2021). Bencana Tunggal ke Multi Bencana. Natural Disaster Research Center Universiti Malaysia Sabah, Kota Kinabalu.

Saputra, A., Gomez, C., Delikostidis, I., Zawar-Reza, P., Hadmoko, D. S., Sartohadi, J., & Setiawan, M. A. (2018). Determining Earthquake Susceptible Areas Southeast of Yogyakarta, Indonesia—Outcrop Analysis from Structure from Motion (SfM) and Geographic Information System (GIS). Geosciences, 8(4), 132. https://doi.org/10.3390/geosciences8040132

Setiyono, U., Gunawan, I., Priyobudi, Yatimantoro, T., Imananta, R. T., Ramdhan, M., Hidayanti, Anggraini, S., Rahayu, R. H., Hawati, P., Yogaswara, D. S., Julius, A. M., Apriani, M., Harvan, M., Simangunsong, G., & Kriswinarso, T. (2019). Katalog Gempabumi Signifikan dan Merusak 1821 – 2018 (T. Prasetyo & Daryono (eds.); 1st ed.). Pusat Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Bidang Geofisika, BMKG, Jakarta.

Tiwi, D. A. (2017). Pemetaan Multi Risiko Bencana pada Kawasan Strategis di Kabupaten Tanggamus. Jurnal Alami, 1(1), 43–48.

Utina, R. (2008). Pemanasan Global: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya. Jurnal Saintek Universitas Negeri Gorontalo, 3(3), 1–11.

Wiguna, S., Syauqi, Shalih, O., Adi, A. W., Shabrina, F. Z., Rizqi, A., Septian, R. T., Widiastomo, Y., Putra, A. S., Karimah, R., Eveline, F., Alfian, A., Hafizh, A., Bagaskoro, Y., Dewi, A. N., & Rahmawati, I. (2021). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.

Downloads

Published

2022-04-29

Issue

Section

Articles