Studi Fasies Gunung Api Purba Dengan Menggunakan Metode Analisis Stratigrafi Pada Daerah Wonolelo Dan Sekitarnya, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY

Authors

  • Yasintus Delvianus Tae Mahasiswa Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, IST AKPRIND Yogyakarta
  • Sri Mulyaningsih Dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, IST AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

gunung api, stratigrafi, fasies, batuan gunung api

Abstract

Daerah penelitian berada di Wonolelo dan sekitaranya Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasies gunung api purba yang berada pada Zona Pegunungan Selatan khususnya pada daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa studi lapangan dimana peneliti melakukan pengambilan data geologi berupa pengukuran stratigrafi, geomorfologi dan struktur geologi serta studi pustaka berupa landasan teori serta peneliti terdahulu yang pernah meneliti daerah tersebut. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisis guna menginterpretasikan fasies gunung api daerah tersebut. Berdasarkan analisis startigarfi gunung api (litofasies gunung api) pada daerah tersebut, maka dijumpai delapan litofasies berupa lava andesit, breksi andesit, breksi pumis, batulapili, breksi polimik, tuf halus dan tuf kasar serta intrusi andesit. Geomorfologi daerah penelitian memiiki slope sekitar 38º-70º dengan ketinggian berkiar antara 68,75-300 mdpl dan beda tinggi 131,25 meter. Bentukkan morfologi berdasarkan data DEM berupa bentukan elipsoid dan pengamatan lapangan berupa perbukitan bergelombang kuat dengan topografi yang curam. Struktur geologi juga sangat mendukung bahwa daerah penelitian didominasi oleh struktur geologi vulkanik. Struktur geologi yang ditemukan diantaranya yaitu: Normal Right Slip Fault dan Right Slip Fault, dan kelurusan struktur dilihat dari data DEM daerah penelitian memperlihatkan pola sirkular dan dalam pengeplotan nilai-nilai kelurusan didapat arah tegasan utama berarah tenggara-barat laut. Namun pada penggambaran roset memiliki persebaran merata ke semua arah berarti di daerah penelitian lebih berkembang pola struktur akibat kegiatan vulkanik dibanding tektonik. Berdasarkan data stratigrafi, geomorfologi dan struktur geologi yang berada pada daerah penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian berada pada fasies sentral gunung api hingga fasies proksimal gunung api.

References

Bemmelen, R.W. Van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I.A, General Geology, Martinos Nijhoff, The Haque, Holand.
Bogie, I., dan Mackenzie, K.M., 1998. The application of volcanic facies models to an andesitic stratovolcano hosted geothermal system at Wayang Windu, Java, Indonesia. Proceedings, 20th New Zealand Geothermal Workshop.
Bronto, S., 2010, Geologi Gunung Api Purba, Publikasi Khusus Badan Geologi–Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Hartono, G., 2000 Studi Gunung api Tersier: Sebaran Pusat erupsi dan Petrologi di Pegunungan Selatan Yogyakarta. Tesis S2, ITB, 168 h, tidak diterbitkan
Mulyaningsih.S, Sampurno, Zaim.Y, Puradimaja.D.J,Bronto.S, iregar.D.A, 2006, Perkembangan Geologi pada Kuarter Awal sampai Masa Sejarah di Dataran Yogyakarta, Jurnal IAGI,vol.1. 2 juni, 103-113.
Rahardjo, W. dkk, 1995, Peta geologi lembar Yogyakarta, Jawa, skala 1:100.000, Puslitbang Geologi, Bandung.
http://www.google.com/Tectonicofjava.html diakses pada 20 November 2018, pukul 19;30

Downloads

Published

2019-04-30

Issue

Section

Articles