IMPLEMENTASI DAN OPTIMALISASI HOTSPOT WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) MENGGUNAKAN METODE MESH MADE EASY

Authors

  • Amran Syahrul Iriawan Putra Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Catur Iswahyudi Jurusan Bisnis Digital, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Joko Triyono Program Studi Rekayasa Sistem Komputer, Fakultas Sains Terapan, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Hotspot, Wireless Distribution System, MME, Dead Spot, Redundant

Abstract

Hotspot merupakan area bersinyal merujuk kepada tempat tertentu yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi wireless. Permasalahan yang sering dialami pada hotspot biasanya terdapat pada cakupan area dan mekanisme infrastruktur jaringan yang dibangun misalnya, terdapat spot atau titik-titik tertentu yang sering mengalami Dead spot. Dead spot diartikan dimana suatu area yang tidak ter-coverage baik oleh sinyal dari perangkat router wireless akibatnya, pengguna tidak dapat merasakan fleksilibitas pada teknologi wireless yang biasa disebut dengan hotspot. Dalam menganangi permasalahan tersebut Wireless Distribution System menjadi suatu metode perluasan jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih access point sebagai sarana untuk memberikan efek redundant dan roaming bagi pengguna layanan hotspot, kemudian dikombinasikan dengan routing Mesh Made Easy yang memungkinkan access point dapat saling terkoneksi dan berkomunikasi sehingga mengurangi terputusnya koneksi pengguna pada wireless serta meminimalisir area yang mengalami dead spot. Setelah dilakukan implementasi, pengujian dan analisa menunjukan penerapan Wireless Distribution System metode Mesh Made Easy yang menggunakan perangkat jaringan mikroTik, perangkat  client terhadap access point dengan jarak 1 meter, 4 meter, 7 meter dan 10 meter yang sudah di WDS Mesh rata-rata Signal Strength hasil yang diperoleh -60,25 dBm, rata-rata Signal to Noise hasil yang diperoleh 39,75 dB, rata-rata CCQ hasil yang diperoleh 70,25% dan rata-rata Throughput hasil yang diperoleh 41,341 kbps dapat dikategorikan Good (Baik).

References

ustaka

"Pengertian Internet: Sejarah, Manfaat, dan Dampak Negatifnya," Gramedia, 5 1 2021. [Online]. Available: https://www.gramedia.com/literasi/internet/. [Accessed 10 1 2022].

A. E. S. Putro, J. Jusak and H. Pratikno, "Implementasi Dan Analisis QOS Protokol HWMP+ Pada Jaringan MikroTik Berbasis Wireless Mesh Network," Journal of Control and Network, vol. 5 No. 2, 2016.

D. Siswanto, "Implementasi Wireless Mesh Network Pada Jaringan Local Area Network (LAN)," Journal of Science and Social Research, vol. 4 No. 1, 2021.

A. R. Sholikhin, T. T. Warisaji and T. A. Cahyanto, "Penerapan Wireless Distribution System (WDS) Mesh Untuk Optimasi Coverage Area Wifi Universitas Muhammadiyah Jember," 2018.

W. Aluddin, L. F. Aksara and J. Nangi, "Analisis Dan Perbandingan Wireless Distribution System (WDS) Dan Non-Wireless Distribution System (Non-WDS) Berbasis OpenWRT Menggunakan Access Point Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo," semanTIK, vol. 4 No. 2, 2018.

A. Budiman, M. F. Duskarnaen and H. Ajie, "Analisis Quality of Service (QOS) Pada Jaringan Internet SMK Negeri 7 Jakarta," Jurnal Pinter, vol. 4 No. 2, 2020.

Downloads

Published

2021-12-31