PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI BAHAN UNTUK ISOLASI TRAFO 20 KV

Abstract

Isolasi adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar agar tidak terjadi lompatan listrik. Menurut macam bahan yang dipakai, bahan isolasi dapat dibagi menjadi tiga golongan: yaitu isolasi padat, cair dan gas. Apabila tegangan yang diterapkan mencapai tingkat ketinggian tertentu maka akan terjadi tembus atau breakdown yang menyebabkan aliran arus dalam bahan isolasi, sehingga bahan isolasi tersebut gagal melaksanakan fungsinya sebagai isolasi. Isolasi cair berupa minyak banyak digunakan sebagai media isolasi dan pendingin trafo. Tegangan tembus pada isolasi cair dipengaruhi beberapa hal antara lain bentuk elektroda, bahan elektroda, tegangan yang diterapkan, tingkat ketidakmurnian dan pergerakan dalam isolasi cair. Pengujian tegangan tembus terhadap minyak nabati (kelapa murni, kedelai, jagung) dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan sebagai isolasi cair. Pengujian ini menggunakan sepasang elektroda setengah bola - setengah bola. Pengujian dilakukan dengan beberapa variasi jarak elektroda. Hasil pengujian tegangan tembus terhadap dielektrik cair minyak nabati (kelapa murni, kedelai, jagung) dijadikan dasar untuk menentukan kelayakan minyak nabati sebagai isolasi cair. Dari hasil Pengujian, nilai tegangan tembus minyak nabati (kelapa murni , kedelai, jagung) sebesar 13,1 kV/0,3 cm. Nilai ini belum memenuhi standar IEC 60422 yaitu sebesar 55 kV/2 mm. Dari hasil tersebut maka minyak kelapa murni belum bisa dijadikan sebagai alternatif isolasi cair pengganti minyak trafo, jika hanya dilihat dari nilai tegangan tembusnya.