METODE SPATIAL LAG X MENGGUNAKAN TIGA JENIS PEMBOBOT JARAK PADA ANALISIS DATA KETAHANAN PANGAN DI SULAWESI TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.34151/statistika.v9i2.4860Keywords:
Ketahanan Pangan, Spatial Lag X, Pembobot Inverse Distance Weighting, Exponensial Distance Decay, Double Power Distance WeightsAbstract
Ketahanan pangan merupakan salah satu isu krusial dalam konteks global, Melihat pertumbuhan populasi yang terus meningkat dan dampak perubahan iklim yang semakin terasa. kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan serta mengidentifikasi pola spasial antarwilayah dalam konteks Sulawesi Tengah tahun 2022. Penelitian ini fokus pada analisis ketahanan pangan di wilayah Sulawesi Tengah tahun 2022 dengan menerapkan metode Spatial Lag X yang ditingkatkan menggunakan tiga jenis pembobot jarak yaitu Inverse Distance Weighting (IDW), Exponensial distance decay (EXP), dan Double Power distance weights (DPD), yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pengaruh spasial memengaruhi data ketahanan pangan. Data yang digunakan, data sekunder bersumber dari website Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022. Metode Spatial Lag X merupakan pendekatan statistik spasial yang mempertimbangkan pengaruh variabel-variabel dari wilayah tetangga dalam menganalisis variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil model persamaan Spatial Lag X dengan pembobot IDW dengan taraf signifikansi 10 % tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap Indeks Ketahanan Pangan. Untuk model persamaan Spatial Lag X dengan pembobot EXP dengan taraf signifikansi 10 % tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap Indeks Ketahanan Pangan.Untuk model persamaan Spatial Lag X dengan pembobot DPD dengan taraf signifikansi 10 % didapatkan hasil bahwa Variabel yang berpengaruh terhadap Indeks Ketahanan Pangan dengan taraf signifikansi 10 % adalah PDRB per Kapita atas harga berlaku (X4), dengan begitu model Spatial Lag X dengan pembobot DPD adalah model yang terbaik dalam analisis ketahanan pangan di sulawesi tahun 2022 dengan nilai nilai AIC = 23.91885, R2 = 0.9977.