PERBANDINGAN METODE K-MEANS DAN FUZZY C-MEANS TERHADAP INDIKATOR KEMISKINAN NTT 2021 (Studi Kasus : Indikator Tingkat Kemiskinan di NTT tahun 2021)

Authors

  • Alfriyani R D Klau Jurusan Statistika, Fakultas Sains Terapan, IST AKPRIND Yogyakarta
  • Kris Suryowati Jurusan Statistika, Fakultas Sains Terapan, IST AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.34151/statistika.v8i1.4416

Keywords:

Tingkat kemiskinan, K-Means, Fuzzy C-Means, Davies Bouldin Index, R-Squared

Abstract

Kemiskinan merupakan keadaan yang terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Tujuan dalam analisis ini adalah untuk mengetahui karakteristik tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk mengetahui faktor-faktor dari tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menentukan analisis model terbaik,mengetahui hasil pengelompokan tingkat kemiskinan berdasarkan factor-faktor yang mempengaruhi dengan menggunakan metode K-Means, mengetahui hasil pengelompokan tingkat kemiskinan berdasarkan factor-faktor yang mempengaruhi dengan menggunakan metode K-Means, mengetahui metode manakah yang terbaik antara metode K-Means dan Fuzzy C-Means.Beberapa metode yang ada dalam clustering antara lain metode K-Means dan Fuzzy C-means. Hasil analisis dapat disumpulkan bahwa metode terbaik dalam studi kasus Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur tahun 2021 adalah metode K-Means dengan nilai nilai Davies Bouldin Index dan R-Squared. sebesar 1.615 dengan jumlah cluster sebanyak 2 cluster.  Dari dua cluster tersebut dikelompokkan menjadi wilayah yang tinggi dan rendah mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2021. Daerah yang tinggi mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2021 terdapat pada cluster 2.

Downloads

Published

2023-01-31