ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (Studi Kasus Pada Data Indeks Pembangunan Manusia tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah)
DOI:
https://doi.org/10.34151/statistika.v2i01.1100Keywords:
IPM,, Geographically Weighted Regression (GWR)Abstract
ABSTRAK. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat penting karena mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang meliputi indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks ekonomi. IPM menunjukkan ukuran keberhasilan suatu wilayah dalam pembangunan manusia. Banyak faktor yang mendukung atau mempengaruhi keberhasilan IPM tesebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap IPM. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu upah minimum kabupaten, rasio pengangguran, rasio angkatan kerja, persentase penduduk miskin, rasio dokter, produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2010, rasio puskesmas, persentase angka melek huruf dan kepadatan penduduk di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2014. Metode yang digunakan adalah pemodelan Geographically Weighted Regression (GWR). Sebelum melakukan pemodelan GWR ada syarat yang harus terpenuhi yaitu model harus memiliki efek lokasi. Pengujian efek lokasi dapat dilakukan dengan uji heteroskedastisitas, moran’s I dan Breusch Pagan. Hasil analisis Moran’s I menunjukkan bahwa ada efek spasial dalam IPM. Metode GWR memberikan hasil bahwa rasio pengangguran, rasio dokter, produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2010, rasio puskesmas dan kepadatan penduduk berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Jawa Tengah pada α = 5%.