https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/issue/feed Jurnal Teknomineral 2024-02-09T23:22:48+08:00 Desi Kiswiranti, S.Si., M.Sc. [email protected] Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Teknomineral</strong>&nbsp;merupakan wahana publikasi ilmiah Fakultas Teknologi Mineral IST "AKPRIND" sebagai media penyebarluasan hasil penelitian bagi para peneliti kebumian yang ingin mempublikasikan hasil penelitianya dengan ruang lingkup geologi, sumberdaya energi dan mineral, geofisika, pertambangan, geoheritage, geowisata, managemen kebencanaan dan lingkungan. Jurnal Teknomineral terbit 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu pada bulan <strong>April</strong> dan <strong>Oktober</strong>.</p> https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4638 Analisis Kerawanan Bahaya Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Daerah Sukaraja dan Sekitarnya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selata 2024-02-09T22:03:30+08:00 Dhea Octarena [email protected] Yogie Zulkurnia Rochmana [email protected] <p>Bencana tanah longsor salah satu masalah yang banyak terjadi akibat adanya ketidakstabilan lereng dalam menahan beban sehingga menyebabkan pergerakan massa tanah. Terjadinya bencana longsor tersebut bisa diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya seperti cuaca, tumbuhan, dan manusia. Analisis kerawanan bencana longsor ini dilakukan pada daerah Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan. Dalam analisis kerawanan longsor diperlukan beberapa parameter yaitu peta tutupan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, peta jenis batuan dan peta curah hujan. Pembuatan dari peta rawan longsor menggunakan metode pembobotan dan skoring berdasarkan klasifikasi dari Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) tahun 2004. Dari hasil penelitian daerah ini memiliki kemiringan lereng yang beragam dari datar persentase 0-8%, landai persentase 15-25%, curam persentase 25-45%, dan sangat curam persentase &gt;45%, serta curah hujan yang cukup tinggi yakni 2001-3000mm/tahun yang mana faktor-faktor tersebut sangat berpotensi memiliki tingkat kerawanan longsor yang cukup tinggi. Dari hasil analisis dari beberapa parameter dan metode skoring serta pembobotan didapatkan pada daerah Sukaraja ini memiliki 5 tingkatan longsor yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Daerah yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi berada pada daerah perbukitan yang dimana daerah tersebut mempunyai tingkat kecuraman lereng yang sangat curam.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknomineral https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4639 Pengaruh Komposisi Mineral Terhadap Kekuatan Lava Andesit Untuk Bahan Bangunan, Desa Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah 2024-02-09T22:35:00+08:00 Aprian Tri Satriadi [email protected] Dwi Indah Purnamawati [email protected] Danis Agoes Wiloso [email protected] <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi mineral terhadap kekuatan batuan lava andesit di Desa Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah untuk bahan bangunan. Metode yang digunakan yaitu pengamatan lapangan dan pengujian sifat fisik dan sifat mekanik batuan (kuat tekan uniaksial) serta pengamatan petrografi pada LP 1, LP 2 dan LP 3. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik batuan pada LP 1, LP 2 dan LP 3 menunjukkan nilai bobot isi sebesar 1,504- 1,575 gr/cm<sup>3</sup>, nilai berat jenis semu sebesar 1,478-1,545 gr/cm<sup>3</sup> , nilai berat jenis sebenarnya sebesar 1,520-1,595 <sup>gr/cm3,</sup> nilai kadar air sebesar 1,297-2,031 %, nilai derajat kejenuhan sebesar 95,23-95,77 %, nilai porositas sebesar 3,050-3,3 %, nilai angka pori sebesar 0,03145-0,03412. Hasil pengujian sifat mekanik batuan menunjukkan nilai kuat tekan 1329,881611,96 Kg/cm<sup>2</sup>. Andesit di daerah penelitian layak digunakan sebagai bahan pondasi bangunan berat berdasarkan SNI 03-0394-1989.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4641 Analisa Mineralogi Batuan Andesit Formasi Kikim (TPOK) Berdasarkan Petrografi Daerah Negeriratu dan Sekitarnya, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan 2024-02-09T23:06:12+08:00 Safandra Aulia Fattah [email protected] Budhi Setiawan [email protected] <p>Daerah penelitian dilakukan di desa Negeriratu, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang termasuk kedalam Formasi Kikim (Tpok). Pada Formasi tersebut sangat melimpah batuan beku berupa andesit. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, dan juga mineral yang terkandung pada batuan tersebut. Penelitian ini memerlukan observasi lapangan guna mendapatkan data primer dari data yang ditemui pada singkapan yang kemudian dilakukan analisis petrografi dari sampel batuan andesit. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sampel batuan tersebut, mineral yang diperoleh berupa fenokris dan massa dasar. Fenokris terdiri dari mineral plagioklas, ortoklas, biotit, opak, green hornblende, klorit, piroksen, muskovit, dan litik. Massa dasar terdiri dari mineral mikrolit plagioklas dan gelas. Kandungan mineral yang paling dominan yaitu plagioklas. Selain itu juga ditemukan tekstur khusus seperti zoning, intersertal, trachytic, intergranular, myrmekitic, dan poikilitic.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4642 Analisis Penentuan Lingkungan Batimetri Formasi Gumai Pada Daerah Tanjung Raya, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan 2024-02-09T23:10:06+08:00 Aryzka Fio Novita [email protected] Yogie Zulkurnia Rochmana [email protected] <p>Daerah Tanjung Raya yang berlokasi di Kabupaten Lahat ini diperkirakan memiliki potensi keterdapatan fosil foraminifera yang dibuktikan dengan terdeteksinya kandungan karbonatan pada batulempung di Formasi Gumai. Foraminifera dapat menjadi indikator untuk penentuan lingkungan batimetri dengan menggunakan metode perhitungan berdasarkan Barker 1960. Pada metode Barker, penentuan lingkungan batimetri menggunakan fosil benthonik dan dilakukan perhitungan kedalaman pengendapan dalam fathom pada 5 lokasi penelitian. Pada LP 1 ditemukan foraminifera dengan genus Anomalinela, Fissurina, Streblus, Epouides, Quinqueloculina, dan Calvulina dan diinterpretasikan memiliki lingkungan batimetri berupa transisi hingga neritik. Sedangkan pada LP 2 ditemukan<br>foraminifera dengan genus Cornuspira involvens, Bucella frigida, Heterostegina cf. curva, Cibicides praecinetus, Lenticulina papillusa dengan kedalaman lingkungan pengendapan neritik tepi hingga neritik tengah. Pada LP 3 didapatkan genus Anomalinella rostrata, Fissurina wrightiana, Nummulites cumingii dengan lingkungan batimetri transisi hingga neritik tepi, kemudian pada LP 4 didapatkan genus Streblus beccari, Streblus gaimaidii, Quinqueloculina parkeri dengan kedalaman lingkungan pengendapan transisi hingga neritik tepi, dan terakhir pada LP 5 didapatkan genus Epouides burthelotianus, Streblus beccarii, Opercullina ammonoides, Calarina calca dengan kedalaman lingkungan pengendapan transisi hingga neritik tepi. Disimpulkan bahwa lingkungan batimetri pada lokasi penelitian adalah transisi hingga neritik tepi.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4643 Analisis Tingkat Kerawanan Longsor Melalui Penginderaan Jauh Daerah Berkun dan Sekitarnya, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi 2024-02-09T23:14:01+08:00 Muammar Kadhafi [email protected] Harnani [email protected] <p>Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sangat umum terjadi di Indonesia. Biasanya longsor terjadi disebabkan degradasi lereng yang tidak mampu menahan beban diatasnya mengakibatkan penurunan massa batuan dan tanah yang disebabkan oleh beberapa aspek diantaranya ialah aspek alami dan aspek antropogenik. Lokasi penelitian dilakukan pada daerah Berkun dan sekitarnya, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Metode yang dilakukan ialah perhitungan skor dan pembobotan berdasarkan klasifikasi Puslittanak (2004). Terdapat lima parameter dalam melakukan analisis tingkat kerawanan longsor yakni parameter curah hujan, jenis batuan/geologi, kemiringan lereng, tutupan lahan dan jenis tanah yang kemudian dilakukan overlay pada keseluruhan parameter guna mendapatkan tingkat kerawanan longsor pada lokasi penelitian. Tingkat kerawanan longsor pada daerah penelitian bervariasi dari rendah hingga sangat tinggi. Analisis kerawanan longsor pada seluruh daerah penelitian rata-rata berada pada tingkat kerawanan longsor dengan klasifikasi sedang serta pada beberapa titik memiliki klasifikasi yang sangat tinggi.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4644 Karakteristik Batupasir Formasi Lemau Daerah Muarasahung, Kabupaten Kaur, Bengkulu 2024-02-09T23:18:14+08:00 Ragan Fajar Raya [email protected] Endang Wiwik D.H [email protected] <p>Kegiatan Penelitian dilakukan di Daerah Muarsahung Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Batuan beku pada daerah penelitian tersebar dengan cukup luas dan mempunyai karakteristik yang menarik baik secara megaskopis maupun secara petrografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, komposisi, dan Penamaan batupasir pada daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi lapangan dan analisis petrografi menggunakan sampel batuan yang telah diambil dari lokasi penelitian. Berdasarkan analisis petrografi didapatkan penamaan batuan berupa sublihtarenite dan lithaarenite dengan didominasi mineral kuarsa dan sedikit mineral feldspar dan lithic. Kemudian mempunyai ciri batas antar mineral yaitu floating contact dan point contact. Memiliki derajat pemilahan moderately sorted, kemas <em>matrix supported fabri</em>c dan bentuk butir s<em>ubrounded</em> hingga <em>subangular</em>.</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/teknomineral/article/view/4645 Analisis Konsolidasi Area Stockpile Lokasi Pit X Bangko Tengah PT Bukit Asam Tbk. Tanjung Enim 2024-02-09T23:22:48+08:00 Tri Anggara [email protected] Budhi Setiawan [email protected] <p>Tempat stockpile merupakan tempat dalam menampung penimbunan batubara untuk waktu sementara. Penimbunan tersebut berlangsung lama menyebabkan penurunan tanah dalam jangka waktu yang lama. Penurunan tanah atau settlement perlu dilakukan kajian penelitian terhadap penurunan tanah akibat pembebanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui analisis karakteristik tanah dan perhitungan konsolidasi primer berupa penurunan dan waktu konsolidasi mencapai 90%. Pengujian sifat fisik berupa analisis kadar air, berat jenis, densitas, dan batas Atterberg. Pengujian konsolidasi dilakukan dengan pengujian alat konsolidasi atau oedemeter. Perhitungan konsolidasi dengan menggunakan perhitungan secara manual dengan teori Terzaghi. Hasil karakteristik sifat fisik tanah didapatkan berupa jenis tanah lempung dengan rata-rata nilai berupa kadar air 23,07%, berat jenis 2,75, densitas 15,66, dan jenis plastisitas tanah CL. Besar perhitungan rata-rata penurunan tanah konsolidasi adalah 0,36 m dengan rata-rata lama waktu penurunan 2,88 tahun</p> 2023-10-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024