KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA BERDASARKAN ANALISIS PETOGRAFI ORGANIK DAERAH GUNUNG TABUR, KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Authors

  • Resty Intan Putri Universitas Mulawarman
  • Muhammad Rizqy Septyandy Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.34151/technoscientia.v16i2.4632

Keywords:

Batubara, Lingkungan Pengendapan, Maseral, Petrografi Organik, Gunung Tabur

Abstract

Daerah penelitian berada di daerah Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur yang secara regional berada pada Formasi Latih. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menentukan litotipe dan peringkat batubara, mengidentifikasi komposisi maseral dan mineral, serta menentukan lingkungan pengendapan batubara. Penelitian ini menggunakan metode petrografi organik untuk mengetahui komposisi maseral dan mineral penyusun batubara dan reflektansi vitrinit yang akan digunakan untuk menentukan peringkat batubara. Hasil pengamatan maseral akan digunakan untuk perhitungan nilai Tissue Preservation Index (TPI) dan Gelification Index (GI) yang digunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan. Hasil analisis yang dilakukan pada daerah penelitian didapatkan bahwa batubara daerah penelitian memiliki litotipe banded bright coal dan banded dull coal serta memiliki nilai reflektansi vitrinit 0,316-0,440% yang menunjukkan peringkat batubara lignit hingga sub-bituminus C. Komposisi batubara daerah penelitian tersusun dominan oleh grup maseral huminit sebesar 86,3-94,1%, maseral inertinit sebesar 0.9-2%, maseral liptinit sebesar 3,7-11,9% dan mineral lempung, pirit serta oksida besi yang tersusun <1%. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa batubara daerah penelitian terendapkan pada lingkungan telmatik dengan lingkungan pengendapan upper delta plain dan tipe mire yang berkembang yaitu wet forest swamp dan calstic marsh.

References

Amijaya, H., dan Littke, R., 2005. Microfacies and depositional environment of tertiary Tanjung Enim low rank coal, South Sumatra Basin, Indonesia, International Journal of Coal Geology (61), p. 197-221.

Diessel, C. F. K., 1992. Coal-Bearing Depositional Systems, Berlin: Springer-Verlag, 727 p.

Horne, J.C., Ferm, J.C., Caruccio, F.T., and Baganz, B.P., 1978. Depositional Models in Coal Exploration and Mine Planning in Appalachian Region: In American Association of Petroleum Geologists Bulletin, 62 (12), p. 2379- 2411.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018. Cadangan Batubara Indonesia Sebesar 26 Miliar Ton. Diambil dari http://esdm.go.id. (diakses tanggal 6 Februari 2023).

Lamberson, M.N., Bustin, R.M., dan Kalkreuth, W., 1991, Lithotype (maceral) composition and variation as correlated with paleo-wetland environments, Gates Formation, northeastern British Columbia, Canada. International Journal of Coal Geology, 18(1–2), 87–124.

Maryono, A., dan Wibisono, S.A., 2018. Karakteristik Dan Lingkungan Pengendapan Batubara Berdasarkan Analisis Petrografi Organik, Daerah Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Buletin Sumber Daya Geologi Volume 13 Nomor 2.

Selley, C.R., 1985. Ancient Sedimentary Environments Third Edition, British: Springer-Science+Business Media, B.V. 317 p.

Situmorang, R.I. dan Burhan, 2011. Peta Geologi Lembar Tanjung Redeb Kalimantan, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Downloads

Published

30-03-2024

How to Cite

Putri, R. I., & Septyandy, M. R. . (2024). KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA BERDASARKAN ANALISIS PETOGRAFI ORGANIK DAERAH GUNUNG TABUR, KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 16(2), 73–80. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v16i2.4632