SISTEM JARINGAN PERPIPAAN AIR LIMBAH INDUSTRI KERUPUK KULIT SECARA KOMUNAL (STUDI KASUS PADA SENTRA INDUSTRI KERUPUK KULIT DUSUN CEGOKAN, DESA WONOLELO, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL)

Authors

  • Sri Hastutiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Hadi Prasetyo Suseno Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Rahmat Ramadhan Topo Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains Terapan, IST AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3611

Keywords:

pra-rancangan, perpipaan, sistem jaringan

Abstract

Dusun Cegokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul terdapat 11 industri kerupuk kulit (krecek) rumahan yang melakukan produksi hampir setiap hari dengan menghabiskan bahan baku berupa kulit kerbau maupun sapi sebanyak ± 2 kwintal/hari, dan menghasilkan limbah rata-rata sebesar 16,438 m3/hari. Air limbah yang dihasilkan dibuang ke sungai tanpa dilakukan proses pengolahan air limbah. Beberapa industri belum mempunyai sistem perpipaan untuk menyalurkan limbah yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebuah perencanaan Sistem Perpipaan Air Limbah untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tahap perencanaan sistem perpipaan air limbah meliputi perencanaan sistem perpipaan, pengambilan data kondisi topografi, perhitungan diameter pipa, perhitungan dimensi bak kontrol, merancang gambar peta wilayah, lokasi industri, jalur pipa, serta menghitung rencana anggaran biaya yang diperlukan.

Sistem perpipaan air limbah direncanakan secara gravitasi. Jenis pipa direncanakan pipa PVC tipe AW dengan diameter pipa sambungan 2,5 inci, pipa utama berdiameter 3 inci dengan panjang pipa utama 867 m. Bak kontrol direncanakan berbentuk persegi berjumlah 7 unit bak dengan dimensi meliputi: Bak kontrol untuk 1 industri berjumlah 5 unit (panjang = 0,4 m, lebar = 0,4 m, tinggi = 0,4 m). Bak untuk 2 industri berjumlah 1 unit (panjang = 0,48 m, lebar = 0,48 m, tinggi = 0,48 m). Bak kontrol untuk 4 industri berjumlah 1 unit (panjang = 0,6 m, lebar = 0,6 m, tinggi = 0,6 m).

 

References

Alamsyah, W. P, 2012, Perencanaan Kapasitas Ipa Jaringan Distribusi Air Bersih Di Kelurahan Pendingin Kecamatan Sanga –Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Anonim:https://wonolelo.bantulkab.go.id/in dex.php/first, diakses pada 01 September 2019, Desa Wonolelo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Provinsi D.I Yogyakarta.

Asmadi dan Suharno, 2012, Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah, Gosyen Publishing, Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan RI (2011) Seri Sanitasi Lingkungan Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2018 Tentang Standar Harga Barang dan Jasa Daerah.

Prasetio, D, 2019, Pra Rancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kerupuk Kulit (Krecek) Dengan Sistem Kombinasi Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dan Aerasi Lumpur Aktif, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains Terapan, Institut Sains dan Teknologi Akprind, Yogyakarta.

Soeparno, dkk, 2011, Dasar Teknologi Hasil Ternak, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

SNI 03-7065- 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.

Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Jakarta: UGC.

Downloads

Published

08-08-2021

How to Cite

Hastutiningrum, S. ., Suseno, H. P. ., & Ramadhan Topo, R. . (2021). SISTEM JARINGAN PERPIPAAN AIR LIMBAH INDUSTRI KERUPUK KULIT SECARA KOMUNAL (STUDI KASUS PADA SENTRA INDUSTRI KERUPUK KULIT DUSUN CEGOKAN, DESA WONOLELO, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL). JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 14(1), 41–52. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3611