PEMANFAATAN KULIT JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIODEGRADABLE FOAM
DOI:
https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3295Keywords:
Biodegradable foam, Kulit jagung, Pati tapiokaAbstract
Kemasan makanan yang digunakan sebagian besar adalah jenis kemasan sekali pakai, salah satunya adalah styrofoam. Penggunaan styrofoam yang semakin banyak dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah yang tidak dapat terdegradasi. Pembakaran styrofoam juga berbahaya karena menghasilkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbon (PAHs), hydro cloro flouro carbon (HCFC), dan karbon monoksida (CO). Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan styrofoam adalah menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti biodegradable foam (biofoam). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit jagung lokal Indonesia, jagung mutiara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik biofoam yang terbuat dari kulit jagung dan persentase konsentrasi kulit jagung yang terbaik untuk pembuatan biofoam dalam penelitian ini. Metode dari penelitian ini adalah metode eksperimen dengan variasi konsentrasi kulit jagung 3%, 5%, dan 7%. Hasil biofoam yang terbaik adalah dengan konsentrasi kulit jagung 3% dengan nilai hasil uji daya serap air 13,93%, tingkat biodegradasi 6,22%, kuat tarik 2,63 N/mm2, dan kuat tekan 5,00 N/mm2.References
Coniwanti, P., Mu’in, R., Saputra, H.W., M. Andre, R.A., & Robinsyah, 2018, Pengaruh konsentrasi NaOH serta rasio serat daun nanas dan ampas tebu pada pembuatan biofoam, Jurnal Teknik Kimia, 24(1), 1-7, https://doi.org/10.36706/jtk.v2 4i1.411.
Engel, J.B., Ambrosi, A., & Tessaro, I.C., 2019, Development of biodegradable starch-based foams incorporated with grape stalks for food packaging, Carbohydrate Polymers, 225, 115234. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2019.115234.
Etikaningrum, 2017, Pengembangan berbagai modifikasi serat tandan kosong sawit pada pembuatan biofoam, Institut Pertanian Bogor.
Herawati, H., 2012, Teknologi proses produksi food ingredient dari tapioka termodifikasi, 9.
Irawan, C., Aliah, A., & Ardiansyah, A., 2018, Biodegradable foam dari bonggol pisang dan ubi nagara sebagai kemasan makanan yang ramah lingkungan (Biodegradable foam Derived from Musa acuminate and ipomoea batatas L. as an Environmentally Friendly Food Packaging), Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 10(1), 33-42, https://doi.org/10.24 111/ jrihh.v10i1.4196.
Iriani, E.S., 2013, Pengembangan produk biodegradable foam berbahanbaku campuran tapioka dan ampok, 201.
Muller, J., González-Martínez, C., & Chiralt, A., 2017, Combination of Polyplactic) acid and starch for biodegradable food packaging, Materials, 10(8), 952, https://doi.org/10.3390/ma10080952.
Nugraha, I.K., 2018, Biodegradasi oksidatif styrofoam dengan kapang pelapuk putih dan bakteri, Institut Pertanian Bogor.
Prasetyawati, D.P., 2015, Pemanfaatan kulit jagung dan tongkol jagung (Zea mays) sebagai bahan dasar pembuatan kertas seni dengan penambahan natrium hidroksida (NaOH) dan pewarna alami, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Priyadarshi, R. & Rhim, J.W., 2020, Chitosan-based biodegradable functional films for food packaging applications, Innovative Food Science & Emerging Technologies, 62, 102346, https://doi.org/ 10.1016/j.ifset.2020.102346
Rahmidar, L., Nurilah, I., & Sudiarty, T., 2018, Karakteristik metil selulosa yang disintesis dari kulit jagung (Zea mays), PENDIPA: Jurnal Pendidikan Sains, 2(1), 117-122.
Surbakti, N.A., Syafruddin, R.E., & Sunarti, 2017, Morfologi tanaman dan fase pertumbuhan jagung.