PEMANFAATAN GADUNG DAN SERAT DAUN NANAS (GANAS) UNTUK PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE

Authors

  • Murni Yuniwati Jurusan Teknik Kimia, IST AKPRIND Yogyakarta
  • Ratih Handayani Jurusan Teknik Kimia, IST AKPRIND Yogyakarta
  • Selvina Wahyu Kristanti Jurusan Teknik Kimia, IST AKPRIND Yogyakarta
  • Utari Wikaningtyas Jurusan Teknik Kimia, IST AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.34151/technoscientia.v9i2.174

Keywords:

plastik, biodegradable, gadung, seat, nanas

Abstract

Limbah plastik yang semakin meningkat menimbulkan permasalahan yang cukup serius bagi masarakat. Hal ini dapat ditanggulangi, dengan berbagai upaya, salah satunya dengan menggantikan penggunaan plastik konvensional  dengan plastik biodegradable.  Plastik biodegradable sudah banyak diproduksi,  namun kekuatannya masih sangat kurang dibanding dengan plastik konvensional. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam pembuatan plastik biodegradable yang lebih kuat.

Penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan umbi gadung sebagai bahan baku pembuatan plastik Biodegradable dan sebagai penguatnya digunakan gliserin serta serat daun nanas. Tahap pembuatan plastik biodegradable meliputi preparasi bahan (pembuatan tepung umbi gadung, dan pengambilan serat daun nanas), dilanjutkan dengan proses pembuatan plastik yaitu dengan mencampur tepung umbi gadung, larutan asam cuka, gliserin dan serat nanas, kemudian diaduk dan dipanaskan selama waktu tertentu, dan  tahap terakhir adalah pencetakan serta pengeringan hasil. Penelitian dilakukan dengan variabel suhu, waktu proses, kecepatan pengadukan serta perbandingan bahan baku (umbi gadung dengan serat nanas), untuk mengetahui kondisi proses yang optimal agar diperoleh  plastik  dengan kuat tarik yang besar.

Dengan menggunakan 10 gram umbi gadung 100 mL asam asetat 0,5% dan 2,5 mL gliserin diperoleh kondisi optimal dengan menggunakan suhu 80oC, waktu 90 menit, kecepatan pengadukan 300 rpm dan perbandingan bahan pati gadung : serat daun nanas 10:1. Dengan menggunakan  kondisi tersebut diperoleh plastik dengan kuat tarik sebesar 3,8708 Mpa. Uji FT-IR (Fourier Transform Infra Red) terhadap plastik hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa plastik  hasil penelitian ini merupakan plastik biodegradable.

References

Anonim. (2014).Gadung. Diakses pada 24 september 2014 (21.57), dari http://thi.fp.unsri.ac.id/index.php/posting/62.
Astuti, Arin Widya. (2010). Pembuatan Edible Film Dari Semirefine Carrageenan (Kajian Konsentrasi Tepung Src dan Sorbitol).Tesis.Jawa Timur: UPN.
Darni, Yuli., Chici A., Sri Ismiyati D. (2008). Sintesa Bioplastik dari Pati Pisang dan Gelatin dengan Plasticizer Gliserol. Lampung: Universitas Lampung.
Darni, Yuli., Herti Utami, Siti Nur Asriah. (2009). Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Fisik Plastik Biodegradabel Pati Tapioka dengan Penambahan Selulosa Residu Rumput Laut Euchemas pinossum.ProsidingSeminar Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Lampung: Universitas Lampung.
Rakhmawati, Andira, dkk. (2008). Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa sapientum) dalam Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Plasticizer Gliserin dari Minyak Jelantah. Bandung: ITB.
Sudarmadji S., B. Haryono, Suhardi. (1997). Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian Edisi Ketiga. Liberty: Yogyakarta.
Tsani, M.Nashrus. (2010).Pengaruh Penambahan Serat Limbah Daun Nanas Terhadap Sifat Mekanik Plastik Mudah Terurai (Biodegradable). Jawa Timur: UPN
Winarno, F G. (1990). Bahan Tambahan Makanan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Winarno, F.G. (1991). Pangan Gizi, Teknologi danKonsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Published

01-02-2017

How to Cite

Yuniwati, M., Handayani, R., Kristanti, S. W., & Wikaningtyas, U. (2017). PEMANFAATAN GADUNG DAN SERAT DAUN NANAS (GANAS) UNTUK PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE. JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 9(2), 147–154. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v9i2.174