TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE CRT PADA DETEKSI TEPI CANNY UNTUK PERLINDUNGAN HAK CIPTA (DAGADU)

Authors

  • Nuniek Herawati Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Sains Terapan, IST AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.34151/technoscientia.v11i2.1004

Keywords:

Watermarking, CRT, Canny, SSIM, NC

Abstract

Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata favorit di Indonesia. Hampir setiap akhir pekan atau liburan Kota Gudeg ini selalu dipadati oleh wisatawan baik lokal maupun manca negara dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa. Pada kota pariwisata khususnya, ketersediaan cinderamata dan oleh-oleh memegang peran penting untuk menambah income daerah dan sudah pasti mempunyai kekhasan. Kota Yogyakarta tak hanya terkenal dengan oleh-olehnya yang berupa gudeg, batik dan bakpia saja, namun juga dikenal dengan brand fashion Dagadu. Dagadu merupakan sebuah merek dagang khas Yogyakarta berupa rancangan grafis yang dibuat pada cinderamata terutama kaos, baju, gantungan kunci, stiker dan lain-lain. Rancangan grafis dimana menghasilkan citra bisa dijaga dari manipulasi citra agar tidak bisa ditiru oleh pihak lain. Skema watermarking dibuat untuk mengatasi hal ini.

Teknik watermarking merupakan salah satu solusi menghindari penyalinan yang tidak legal. Saat ini banyak skema watermarking yang telah diajukan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan teknik watermarking Chinese Remainder Theorem (CRT) untuk pelabelan hak cipta. Sebelum dilakukan penanaman watermark, dilakukan proses preprocessing terlebih dahulu menggunakan metode deteksi tepi Canny untuk mengetahui tepi dan batas-batas pada citra. Hasil pengukuran kualitas citra menggunakan Structural Similarity (SSIM), terlihat metode CRT pada deteksi tepi Canny mampu meningkatkan kualitas citra watermark secara signifikan dengan rata-rata 0.99963 dibandingkan dengan metode CRT yang hanya memiliki rata-rata 0.99842. Pada saat diberi serangan pengolahan citra, CRT pada deteksi tepi Canny mampu mempertahankan robustness terhadap serangan dengan rata-rata kompresi 0,68212 dan noise 0.940038 sedangkan metode CRT hanya memiliki rata-rata kompresi 0,56653 dan noise 0.93632.

References

Syamsudin, A., 2014, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Hak Cipta.
Patra, J. C., Phua, J. E., and Bornand, C., 2010, A Novel DCT Domain CRT-Based Watermarking Scheme for Image Authentication Surviving JPEG Compression, Elsevier Digit. Signal Process. A Rev. J., vol. 20, no. 6, pp. 1597-1611.

Downloads

Published

01-02-2019

How to Cite

Herawati, N. (2019). TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE CRT PADA DETEKSI TEPI CANNY UNTUK PERLINDUNGAN HAK CIPTA (DAGADU). JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 11(2), 167–172. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v11i2.1004