EFEK BIO-TREATMENT TERHADAP KUALITAS SIFAT FISIK SERABUT KELAPA PADA ERGONOMIS BODY PROTECTOR
Keywords:
bio-treatment, serabut kelapa, body protector ergonomisAbstract
Serat alam yang berasal dari serabut kelapa banyak tumbuh di daerah tropis (tropical plant) dan memiliki jenis dengan jumlah sangat banyak tetapi masih belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga memiliki kesempatan untuk dikembangkan sebagai bahan produk. Dengan pemahaman (1) sifat fisik dan morfologinya; (2) karakteristik coir fiber (serabut kelapa) sebagai salah satu serat alam yang dapat digunakan sebagai bahan produk yang mampu memenuhi kebutuhan aplikasi produk belum menunjukkan hasil yang memuaskan (Santafe Jr HPG, dkk 2010). Agar bahan dapat digunakan maka dibutuhkan perlakuan serat agar dihasilkan sifat fisik dan kekuatan yang lebih baik (Wielage dkk., 2003). Berdasarkan kondisi tersebut maka dibuat produk pelindung yaitu produk body protector yang berasal dari serabut kelapa memiliki karakteristik fisik yaitu kekuatan tarik, elastisitas, biodegradable, dan insulasi yang baik terhadap suhu. Dengan karakteristik fisik tersebut dapat dilakukan proses bio treatmen . Proses yang dilakukan adalah bio-scouring dan proses bio-sizing sehingga dapat meningkatkan kualitas fisik serabut kelapa. Proses treatmen bio sizing menghasilkan serabut kelapa non-woven sehinga dapat digunakan menjadi produk body protector.Peningkatan Kualitas serabut kelapa sebelum treatment untuk kekuatan serat 167 gram/cm, impact 0,294 J/mm, Kekerasan 32,889, Kekuatan tarik 1,175 kg/ mm. Peningkatan terjadi setelah mengalami proses bio treatment pertama yaitu kekuatan serat 220 gram/cm, impact 0,433 J/mm, kekerasan 42,33. Sedangkan menggunakan bio treatmen kedua yaitu kekuatan serat 170 gram/cm, impact 0,377 J/mm, kekerasan 42,33. Dengan adanya peninggkatan kualitas serabut maka dapat dijadikan dan di disain menjadi produk body protector yang memiliki kualitas sesuai dengan tingkat kenyamanan yang baik dan ergonomis. Untuk mehasilkan produk body protector yang ergonomis maka dilakukan pengukuruan antropometri. Pemakaian body protector yang ergonomis diharapakan dapat membantu pengendara kendaraan bermotor lebih peka terhadap tingkat keamanan dan kenyamanan.