GUNUNG API LUMPUR DI DAERAH CENGKLIK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

Authors

  • S. Bronto Pusat Survei Geologi
  • P. Asmoro Pusat Survei Geologi
  • M. Efendi Pusat Survei Geologi

Keywords:

bahaya geologi, boyolali, cengklik, gunung api lumpur, mitigasi

Abstract

Di Kabupaten Boyolali dan sekitarnya terdapat endapan gunung api lumpur, yang tersingkap memanjang ke barat–timur (lk. 20 km) selebar 3–5 km mulai dari Danau Cengklik sampai tepi barat Bengawan Solo. Endapan gunung api lumpur itu berukuran butir lanau–lempung sampai pasir-kerakal andesit basal skoria di Dusun Gununglondo. Di bawah permukaan endapan lumpur itu berupa sisipan atau terobosan di antara perlapisan sedimen, serta mengisi struktur rekahan, membentuk struktur diapir dan bola lumpur, sedangkan yang mampu keluar meninggalkan jejak diatrema dan endapan permukaan. Data ini menggambarkan proses pergerakan lumpur dari dalam ke permukaan bumi, yang dapat disebandingkan dengan erupsi gunung api. Di permukaan endapan lumpur membentuk perlapisan, yang sebagian terlipat lemah dan tersesarkan. Danau Cengklik diduga sebagai bekas kawah gunung api lumpur.Daerah Cengklik dan sekitarnya berkembang pesat karena terdapat bandara internasional Adisumarmo dan sedang dibangun jalan tol Solo-Surabaya. Berhubung sebagian batuan penyusun adalah endapan gunung api lumpur dan banyak mengalami rekahan maka daerah ini dipandang sebagai zona lemah. Potensi bahaya geologi utama yang mengancam adalah deformasi muka tanah di jalan tol karena tidak kuat menahan beban berat bangunan jalan serta kendaraan yang melewatinya. Potensi bahaya lainnya adalah pencemaran air tanah, gempa bumi, reaktivasi gunung api lumpur dan gunung api. Oleh sebab itu penelitian dan mitigasi bahaya geologi tersebut agar dilakukan secara berkesinambungan.

Downloads

Published

01-06-2019

Issue

Section

Articles