https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/issue/feed Jurnal Rekavasi 2024-06-22T20:38:36+08:00 Kartinasari Ayuhikmatin Sekarjati, ST., M.Sc. [email protected] Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Rekavasi </strong>diterbitkan oleh Jurusan Teknik Industri IST AKPRIND Yogyakarta dengan <strong>ISSN&nbsp;2338-7750</strong>. Terbit setiap bulan <strong>Mei&nbsp;</strong>dan <strong>Desember</strong>. Redaksi menerima tulisan ilmiah hasil penelitian maupun kajian literatur yang berkaitan dengan bidang teknik industri.</p> https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4460 Analisis Beban Kerja Mental Operator Produksi Terhadap Produktivitas PT SWA I Dengan Metode DRAWS 2023-08-09T12:17:46+08:00 Yoggi Aldi Trisnanto [email protected] Aloysius Tommy Hendrawan [email protected] Halwa Annisa Khoiri [email protected] <p>PT SWA I is a manufacturing company operating in the textile industry. There are 3 production process departments, namely Pre Treatment, Dyeing, and Finishing. The company has a production target of 300,000 yards per day, which will be exported to various countries as well as the local market. The high level of work pressure is often experienced by operators due to the demanding production targets and the requirement to meet the company's quality standards to ensure optimal productivity. Therefore, workload is a crucial aspect that needs to be considered. This study utilizes the Defence Research Agency Workload Scale (DRAWS) method to measure the workload. The DRAWS method consists of 4 indicator categories: Input Demand (ID), Central Demand (CD), Output Demand (OD), and Time Pressure (TP). Based on the DRAWS method, the total workload results for the Pre Treatment, Dyeing, and Finishing process departments are 75.06% (overload), 75.55% (overload), and 68.56% (overload), respectively, with the most dominant indicators being Output Demand, Central Demand, and Time Pressure. The processing and analysis of data show that the operator's workload is not optimal, especially in categories related to physical tasks, information interpretation, and time pressure. To improve and optimize the production process, it is suggested to enhance teamwork, improve information sheets, and optimize the system during the operator's working hours. This will result in better and more efficient production processes.</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4605 PERBAIKAN KESEIMBANGAN LlINI PRODUKSI PERAKITAN ELEKTRONIK PT ’X’ DIDUKUNG SISTEM SIMULASI 2024-04-26T11:05:58+08:00 Yunita Primasanti [email protected] Kohar Sulistyadi [email protected] <p><em>Improving of assignment line balancing at work stations must be use to get increasing effisiency production line. The effisiency of production line can be represented by minimum number of worker to put in production, and minium idle time. The aim of research is to find improving of assembly production line and to achieve the production target into simulation system in line balancing. Line CY.14-<strong>XX </strong>is one of the production line that proude television with capacity 190 unit per hour. Time work have been measure by time study method. The first condition efficiency of production line is 70 percent with idle time is 191 second or 29 percent, and number of operating workers for producing television using 40 operator. The result of simulation system in production line shows efficiency of production line increase 81 percent with idle time is 115 seconds or 19 percen, and number of operating workers for producting television decreasing 4 operators or using 36 operators. Pursuant on simulation system result that the proposal of improvement line of balancing electronic assembly can be applied to real production system. </em></p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4660 PENGGUNAAN ANALISIS SENTIMEN UNTUK PERANCANGAN PRODUK: SEBUAH TINJAUAN PUSTAKA 2024-05-03T11:12:33+08:00 Ignatius Benny Saputro [email protected] The Jin Ai [email protected] <p>Saat ini konsumen sering memberikan komentar dan review terhadap produk yang digunakannya melalui platform media sosial dan platform <em>e-commerce</em>. Perusahaan mempunyai peluang untuk memanfaatkan komentar dan review tersebut untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen atas produk yang dihasilkannya. Keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut merupakan masukan berarti dalam proses perancangan produk. Salah satu teknik yang akhir-akhir ini banyak dipakai untuk menilai komentar dan review konsumen adalah analisis sentimen. Artikel ini disusun dengan tujuan untuk mencermati sejauh mana analisis sentimen digunakan untuk mendukung proses perancangan produk melalui tinjauan pustaka dari penelitian dalam bidang ini. Pustaka dicari dengan menggunakan basis data <em>Web of Science Core Collection</em> dengan menggunakan kata kunci “<em>product design</em>” dan “<em>sentiment analysis</em>”. Setelah dilakukan pengkajian diperoleh lima puluh artikel yang relevan dengan kedua kata kunci tersebut. Dari artikel terpilih tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis sentimen memang telah banyak digunakan dalam mendukung proses perancangan produk, baik untuk produk baru maupun untuk proses perbaikan desain berbagai jenis produk termasuk jasa. Dalam penerapannya, analisis sentimen diintegrasikan dengan berbagai teknik perancangan produk seperti <em>quality function deployment</em> (QFD), metode Kano, dan metode Kansei. Terdapat dua kategori teknik untuk menentukan sentimen negatif atau positif yaitu teknik berdasarkan <em>lexicon</em> dan teknik <em>machine learning</em>. Analisis sentimen dalam proses perancangan produk juga diintegrasikan dengan konsep <em>ontology</em> dan <em>fuzzy</em>. Arah penelitian di masa datang adalah memperluas aplikasi ke jenis produk lain dan pengembangan teknik dengan integrasi berbagai teknik perancangan produk dan berbagai konsep dan teknik terkini dengan tujuan mendapatkan teknik yang sesuai dan akurat dalam mendapatkan keinginan konsumen.</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4716 KOMPARASI MATERIAL FILAMEN 3D PRINTER TERHADAP HASIL KUALITAS CETAK PRODUK MAINAN EGGBALL SUBMARINE 2024-06-16T16:49:13+08:00 Ali Ramadhan [email protected] Ali Ramadhan [email protected] <p>Material adalah bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan suatu produk atau objek, yang memiliki sifat fisik tertentu yang mempengaruhi karakteristik suatu produk. Filamen adalah bentuk material berupa benang panjang yang dapat dilelehkan dan dicetak menjadi objek tiga dimensi. Hasil adalah produk akhir dari suatu proses atau kegiatan, yang menggambarkan apa yang telah dicapai atau diperoleh. Kualitas cetak mengacu pada tingkat keakuratan, kejelasan, dan kesempurnaan hasil cetakan pada proses cetak 3D, yang dipengaruhi oleh parameter dan karakteristik material, mesin, dan desain cetakan. Mainan adalah objek atau produk yang dirancang dan dibuat untuk tujuan hiburan, kegiatan bermain, atau pendidikan yang umumnya digunakan oleh anak-anak. Metode kualitatif komparatif digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi yang spesifik tentang perbandingan pengaruh penggunaan berbagai jenis material filamen pada mainan <em>Eggball Submarine</em></p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4717 ANALISA TEMPERATUR TEMPER TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA KARBON SEDANG S45C UNTUK JIG 2024-06-16T16:54:45+08:00 Budiarto [email protected] Budiarto [email protected] Daniel Portamuan [email protected] <p>Untuk memilih proses perlakuan panas yang tepat untuk aplikasi industri baja karbon medium S45C, perlu diketahui pengaruh parameter teknologi selama proses perlakuan panas seperti suhu pemanasan, waktu penahanan dan media pendingin terhadap struktur mikro dan sifat mekanik. Penelitian ini tujuan untuk menganalisa pengaruh temperatur temper terhadap struktur mikro dan sifat mekanik pada baja karbon sedang S45C sebagai material JIG. Menggunakan metode eksperimen, berupa perlakuan panas pada fasa austenit temperatur 825OC waktu penahanan 30 menit, dicelup cepat pada media oli, dan dilanjutkan variasi temperatur temper 200 OC, 250 OC, dan 300 OC serta waktu tahan 30 menit. Pengujian ukuran kristal, kerapatan dislokasi, dan regangan mikro kisi menggunakan difraktometer sina-X (XRD) dihitung menggunakan persamaan Derby Schrerre, dan uji kekerasan dengan skala Brinell. Hasil analisa struktur mikro menunjukkan bahwa rerata ukuran kristal mengalami kenaikan yang signifikan setelah proses pemanasan mulai dari fase austenit, dicelup cepat media oli dan ditemper. Namun untuk kerapatan dislokasi dan regangan mikro kisi mengalami penurunan. Hasil uji kekerasan dan kuat tarik memperlihatkan kenaikan dengan temperatur temper ditambahkan</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4718 PENGARUH SISTEM MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP NILAI EKSPOR SEBAGAI UPAYA MENJAGA STABILITAS EKONOMI MENGHADAPI RESESI GLOBAL 2024-06-16T17:03:02+08:00 Siti Fatimah [email protected] Ruri Artanti Prahastuti [email protected] Feni Ira Puspita [email protected] Danny Dwi Rachmanto [email protected] Rizal Ardianto [email protected] <p>Penelitian ini fokus pada potensi ekspor Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia, diperkuat oleh industri kreatif dan beragam perusahaan dengan produk berkualitas yang siap diekspor. Perusahaan dihadapkan pada tuntutan untuk berinovasi, menjaga kualitas produk, meningkatkan daya saing, dan efisiensi di berbagai bidang. Salah satu solusi yang diajukan adalah penerapan manajemen logistik, di mana disiplin ilmu ini memainkan peran krusial dalam sistem manufaktur perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penerapan sistem manajemen logistik terhadap nilai ekspor sebagai strategi menjaga stabilitas ekonomi di tengah resesi global. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengumpulan dan rekapitulasi data yang disajikan dalam bentuk angka, dijelaskan secara komprehensif. Pengolahan data menggunakan SPSS 25, dengan uji statistik regresi berganda dan uji t pada tingkat signifikansi 005%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen logistik dinilai efektif dalam meningkatkan nilai ekspor Indonesia, memberikan kontribusi pada stabilitas ekonomi di masa resesi global. Penelitian ini mengamati kinerja perusahaan yang menerapkan sistem logistik dan membandingkannya dengan yang tidak, menghasilkan kesimpulan positif terkait dampak positif sistem ini terhadap kinerja ekspor dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4719 PENENTUAN INTERVAL PERBAIKAN KOMPONEN BEARING PADA MOTOR LISTRIK TECO-3 PHASE INDUCTION 45 Kw TIPE AESV15020060FM DI PT. XYZ 2024-06-16T17:11:05+08:00 Syakri Lasau [email protected] Idham Halid Lahay [email protected] Syakri Lasau [email protected] <p>PT. Xyz merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang agroindustri yang mengolah minyak berbahan baku kopra menjadi minyak mentah. Selama proses produksi minyak berlangsung, mesin produksi bekerja secara terus menerus. Salah satu komponen penting yang terdapat pada mesin produksi pada perusahaan ini yaitu motor listrik 3 fasa karena beroperasi secara terus menerus. Karena komponen ini beroperasi secara terus menerus maka memerlukan perawatan rutin. Komponen ini memiliki satu komponen kritis yaitu komponen <em>bearing</em>. Selama ini, PT. Xyz melakukan aktivitas perbaikan yang kurang optimal yakni melakukan perbaikan hanya pada saat terjadinya kerusakan yang bisa mengakibatkan terjadinya <em>downtime.</em> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan interval waktu alternatif untuk penggantian komponen <em>bearing </em>pada motor listrik 3 fasa dan menganalisis praktik preventive maintenance yang tepat untuk mengurangi total <em>downtime</em> yang disebabkan dengan pendekatan metode <em>age replacement</em>. Masalah terkait komponen motor listrik 3 fasa ini adalah dimana bearing pada motor listrik sering mengalami kerusakan dikarenakan metode penjadwalan perbaikan mesin yang kurang efektif. Hasil penelitian diperoleh interval waktu penggantian untuk komponen bearing adalah 25 hari</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/rekavasi/article/view/4722 ANALISIS POTENSI KECELAKAAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA UMKM SOLEH 2024-06-21T10:52:08+08:00 Adhe Avriyan [email protected] Joko Susetyo [email protected] Agus Hindarto Wibowo [email protected] <p>Usaha Kerupuk Pak Soleh adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak di bidang produksi kerupuk. Terjadinya kecelakaan kerja di area produksi disebabkan kurangnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan dapat menyebabkan dampak serius bagi pekerja, perusahaan dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengidentifikasi bahaya dan risiko dalam proses produksi kerupuk serta menetapkan tindakan pengendalian yang tepat. Metode <em>Hazard Identification and Risk Assessment</em> (HIRA) digunakan untuk mengidentifikasi sumber masalah potensial terkait bahaya dan risiko selama proses produksi kerupuk, dan metode <em>Job Safety Analysis </em>(JSA) digunakan untuk menganalisis risiko yang terkait dengan tugas-tugas khusus dalam produksi kerupuk. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya, terdapat tiga risiko atau bahaya yang memiliki nilai resiko tinggi,&nbsp; masing-masing bahaya dinilai berdasarkan terjadinya kecelakaan dan tingkat keparahan cedera atau kerusakan. Pertama yaitu proses penggorengan kerupuk nilai resiko sebesar 34, proses penggorengan masih menggunakan alat manual menggunakan kayu bakar. Kedua aktivitas gudang memiliki nilai resiko sebesar 15, pengambilan bahan baku dari gudang. Ketiga yaitu aktivitas pembuatan adonan memiliki nilai resiko sebesar 10. Tindakan pengendalian diusulkan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), pelatihan keselamatan. Selama analisis menggunakan JSA, bahaya yang terkait dengan masing-masing tugas diidentifikasi, dan risiko dievaluasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang potensi kecelakaan dalam proses produksi kerupuk. Dari hasil identifikasi bahaya dan risiko serta menerapkan tindakan pengendalian yang tepat, diharapkan tingkat kecelakaan dan cedera dapat dikurangi secara signifikan</p> 2024-06-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Rekavasi