ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DENGAN PENDEKATAN FAKTOR KESALAHAN MANUSIA DI PT. KHALIFAH NIAGA LANTABURA

Authors

  • Rachmat Imam Santoso Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Cyrilla Indri Parwati Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Muhammad Yusuf Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Fault Tree Analysis, Hazard Identification and Risk Assesment, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Abstract

Penanganan kecelakaan kerja di industri manufaktur menjadi hal yang serius, hal ini berdampak pada cacat fisik maupun mental pekerja, terganggunya proses produksi dan dampak ekonomis perusahaan. Data terakhir PT. Khalifah Niaga Lantabura yang memproduksi mesin tepat guna, menunjukkan lebih dari 350 kecelakaan baik berat maupun ringan pada tahun 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi atau stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan, mengetahui penerapan penggunaan alat pelindung diri dan menganalisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja melalui pendekatan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan metode likelihood and consequence, rekomendasi perbaikan menggunakan Hazard Identification and Risk Assesment dan mencari sebab dasar menggunakan diagram Fault Tree Analysis.

Lembar kerja manajemen risiko menunjukkan hasil skor risk rating untuk stasiun cutting 37, stasiun welding dan electricity 28, stasiun machining 16 dan stasiun finishing 17. Metode HIRA menunjukkan hasil dari keseluruhan identifikasi bahaya yang menjadikan potensi bahaya terkena mesin gerinda potong dari kegiatan proses pemotongan dengan mesin gerinda sebagai prioritas utama dengan risk rating number 16 dan indeks risiko bahaya 1B.

Hasil penelitian menunjukkan lokasi atau stasiun kerja yang paling kritis yaitu stasiun kerja cutting dengan skor 37, dengan identifikasi bahaya terkena mata pisau, terkena mesin gerinda potong, gangguan pernafasan dan terkena panas dari alat las plasma. Pada stasiun cutting ditemukan nilai tertinggi dengan skor 16, yang terdapat pada jenis kegiatan proses pemotongan menggunakan mesin gerinda dengan potensi bahaya terkena mesin gerinda potong. Potensi bahaya terkena mesin gerinda potong menjadi prioritas utama dengan Severity Category 1 Score 4, Frequency Level B Score 4, Risk Rating Number 16 dan Indeks Risiko 1B.

Downloads

Published

2016-05-30

Issue

Section

Articles