PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

Authors

  • Arief Yuliandri Setiawan IST AKPRIND Yogyakarta
  • Joko Susetyo IST AKPRIND Yogyakarta
  • Risma Adelina Simanjuntak IST AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Six Sigma, FMEA, SQL

Abstract

PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah sebuah perusahaan yang memproduksi daur ulang kertas
dengan bahan baku mix (kertas serat pendek seperti majalah, koran, buku), occ (kertas serat panjang seperti dos,
karton) dan bahan tambahan lainya seperti tepung tapioka. Produk utama adalah chip board yang di produksi
setiap hari dan selalu ditemukan cacat setiap bulan, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas yang di alami
perusahaan yaitu downgrade. Metode Six Sigma merupakan metode yang digunakan untuk mengukur Sigma
Quality Level (SQL) bedasarkan nilai dari Defect per Million Opportunity (DPMO) terhadap proses produksi
kertas chip board. Metode (FMEA) digunakan untuk usulan perbaikan diprioritaskan berdasarkan nilai Risk
Priority Number (RPN) terbesar. Berdasarkan hasil analisis penelitian terdapat 7 kecacatan yang timbul di
perusahaan yaitu: Oil Drops 73.431 Kg, Torn 86.528 Kg, Dirty 102.109 Kg, Creasing 94.814 Kg, Size Veriation
211.992 Kg, Foreign Contamination 189.863 Kg, dan Wet Paper 70.718 Kg dengan total cacat 829.455 Kg.
Dari hasil perhitungan, rata-rata nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) sebesar 8.879, sehingga rata-rata
Sigma Quality Level (SQL) PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah, 3,87. (FMEA) menunjukkan 13
mode kegagalan, tetapi terdapat 9 mode kegagalan yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan nilai Risk
Priority Number (RPN) yaitu: suhu ruangan (294), kelelahan (280), konsentrasi menurun (210), kurang teliti
(210), dryer kotor (210), trim masuk ke cutter (210), kebisingan (180), kurang inspeksi (180), kertas lembab
(168).

Downloads

Published

2021-07-08

Issue

Section

Articles