PERANCANGAN ULANG PROSES PENGADONAN KERUPUK GUNA MEMPERBAIKI POSTUR KERJA YANG ERGONOMIS DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus : UKM Kerupuk Subur
Keywords:
Antropometri, Rapid Entire Body Assessment (REBA), Nodric Body Map (NBM), Beban KerjaAbstract
Kerupuk Subur merupakan salah satu industri rumah tangga pembuatan kerupuk melalui proses
yang beragam. Setiap proses yang dimiliki mempunyai karakteristik masing-masing proses pembuatan,
dimulai dari pengadonan, pencetakan, pengukusan, penjemuran, pengopenan dan penggorengan. Bagian
adonan kerupuk merupakan proses pencampuran bahan baku yang dilakukan secara manual dan berulangulang,
pada saat proses tersebut pekerja terlalu membungkuk. Studi pendahuluan pada pekerja didapat
informasi bahwa sakit pada anggota tubuh bagian punggung 60%, sakit pinggang 80%, sakit pada bokong
60%, sakit pergelangan tangan kiri 90%, sakit pergelangan tangan kanan 80% dan sakit tangan kanan
60%.
Tujuan penelitian ini dilakukan perbaikan postur tubuh yang ergonomis pada proses pengadonan kerupuk
berdasarkan data antropometri untuk mengurangi keluhan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Nodric Body Map (NBM), antropometri, Rapid Entire Body
Assessment REBA dan beban kerja.
Hasil penelitian menggunakan metode REBA sebelum perbaikan postur kerja menghasilkan skor akhir REBA dari
2(dua) pekerja menghasilkan skor akhir sebesar 11 termasuk kategori tingkat risiko 4(empat) yang berarti kategori
sangat tinggi, sedangkan hasil setelah perbaikan postur kerja menggunakan alat bantu drum menghasilkan skor akhir
REBA dari 2(dua) pekerja memperoleh skor akhir sebesar 7(tujuh) termasuk kategori tingkat risiko 2(dua) yang
berarti kategori sedang, dari perhitungan sebelum dan sesudah penelitian mengalami penurunan risiko dengan
kategori sedang, dan hasil koesioner setelah perbaikan menurun40%sakit punggung,40% sakit pinggang, 30% sakit
bokong, 50% sakit pergelangan tangan kiri, 40% sakit pergelangan tangan kanan dan 40% sakit tangan kanan serta
hasil sebelum dan sesudah perbaikan beban kerja (CVL) pvalue <0,05 sehingga dikatakan sangat berbeda signifikan.
Untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan tingkat keergonomisan
pekerja pada saat bekerja dan dapat terhindar dari risiko cidera dan nyeri.