ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN BEBAN STRES KERJA PENGEMUDI BUS TRANS JOGJA PT. JOGJA TUGU TRANS

Authors

  • Anand Cainantoro IST AKPRIND Yogyakarta
  • Titin Isna Oesman IST AKPRIND Yogyakarta
  • Winarni Winarni IST AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Pengemudi Bus Trans Jogja, Beban Kerja Fisik, Stres Kerja, Uji Statistik (korelasi)

Abstract

PT. Jogja Tugu Trans pengelola dari bus Trans Jogja dibawah naungan Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengoperasikan bus sebanyak 54 unit dengan total pengemudi keseluruhan 124 pengemudi.
Kondisi beban kerja fisik dan beban kerja psikologis pengemudi bus trans jogja sangat sering terjadi yang mengakibatkan terjadi kerusakan pada bodi bus maupun merugikan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat resiko beban kerja fisik dengan tingkat stres kerja dan mencari hubungan antara beban kerja fisik dengan stres kerja. Metode untuk mengidentifikasi beban kerja fisik menggunakan metode Cardiovascullar Load (CVL), stres kerja dengan menyebarkan kuesioner stres kerja dengan 35 butir pertanyaan kepada pengemudi bus
Trans Jogja sebanyak 30 pengemudi dan untuk mencari hubungan beban kerja fisik dengan stres kerja menggunakan uji statistik (korelasi). Hasil analisis beban kerja fisik menggunakan metode CVL diperoleh hasil 23 pengemudi perlu dilakukan perbaikan kerja, 5 (lima) pengemudi diperlukan perbaikan kerja dalam waktu singkat, dan 2 (dua)
pengemudi perlu dilakukan tindakan segera. Hasil pengolahan data stres kerja diperoleh hasil 8 (delapan) orang pengemudi mempunyai tingkat stres kerja sedang, 17 orang pengemudi mempunyai tingkat stres kerja tinggi, dan 5 (lima) orang pengemudi mempunyai tingkat stress kerja sangat tinggi. Pengujian korelasi hubungan beban kerja fisik dengan stres kerja diperoleh hasil hubungan kuat yang bernilai 0.687 atau 68.7% sedangkan 31.3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hubungan beban kerja fisik dan stress kerja berhubungan secara signifikan dan bernilai positif yang berarti semakin tinggi resiko beban kerja fisik maka semakin tinggi pula resiko stress kerja pengemudi bus Trans Jogja. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menambah variabel lain di luar penelitian ini.

Downloads

Published

2019-12-31

Issue

Section

Articles