ACID MINE DRAINAGE IDENTIFICATION AT BINUANG AREA, SOUTH KALIMANTAN, AND ITS ALTERNATIVE TREATMENT

Authors

  • B.P. Simarmata Geological Department, College of Technology “STTNAS Yogyakarta”
  • T. Listyani R.A Geological Department, College of Technology “STTNAS Yogyakarta”
  • Sukartono Sukartono Geological Department, College of Technology “STTNAS Yogyakarta”

Keywords:

Air asam tambang, identifikasi, penanggulangan

Abstract

Air asam tambang (AAT) merupakan salah satu dampak negative yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan yang dapat mengancam lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, identifikasi adanya AAT ini sangat penting dilakukan guna melakukan antisipasi meluasnya pembentukan air tambang ini.

Di daerah Binuang, Kalimantan Selatan, penambangan batubara telah menghasilkan banyak kolam-kolam penampungan AAT. Pengetahuan tentang kondisi geologi sangat penting guna melakukan upaya pencegahan maupun penanggulangannya. AAT tersebut tersebar di beberapa tempat dengan pH 2,8-4,4, bertipe kalsium sulfat dan kalsium-magnesium sulfat. Akumulasi AAT ini dipicu oleh kondisi geologi seperti topografi cekungan, proses pelapukan, ketersediaan mineral sulfide (terutama pirit), struktur geologi (berupa kekar maupun sesar-sesar minor) serta iklim yang berupa curah hujan dan temperatur yang cukup panas di daerah ini.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menanggulangi AAT. Metode pertama adalah active treatment untuk menetralisir sifat keasaman air dengan menggunakan bahan penetral dan mengolahnya agar memenuhi batas baku mutu. Metoda kedua adalah passive treatment untuk mengintrodusir lahan basah buatan (artificial wetland). Metode ketiga adalah pengolahan air asam tambang yang dilakukan dengan  pembuatan encapsulation in-pit disposal pada waste dump tambang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Gautama, R.S., 2004, Pengantar Air Asam Tambang, in “Air Asam Tambang di Indonesia” Course, Mining Engineering Dept., ITB, Research and Environmental Development Group of ITB, Indonesian Environmental Mining Study Center – General Directorate of Geology and Mineral Resources, Energy and Mineral Resources Dept., Bandung.
Gautama, R.S. dan Kusuma, G.J., 2004, Kajian Awal Potensi Air Asam Tambang dalam Kaitannya dengan Cekungan Pengendapan Batubara, in Seminar II of “Air Asam Tambang di Indonesia”, Mining Engineering Dept., ITB, Research and Environmental Development Group of ITB, Indonesian Environmental Mining Study Center – General Directorate of Geology and Mineral Resources, Energy and Mineral Resources Dept., Bandung.
Piper, A.M., 1944, A Graphic Procedure in The Geochemical Interpretation of Water Analysis, in Back, W. and Freeze, R.A., 1983, Chemical Hydrogeology, Benchmark Papers in Geology V. 73, Hutchinson Ross Publishing Company.
Simarmata, B.P., 2010, Geologi serta Survei Awal Air Asam Tambang dan Kaitannya dengan Karakteristik Geologi Daerah Simpangempat, Kecamatan Bungur dan Sekitarnya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Thesis, Geological Engineering Dept., College of Technology “STTNAS Yogyakarta”, unpublished.
Suharyadi, 1984, Geohidrologi (Ilmu Air Tanah), Lecture Dictate Geological Engineering Dept., Engineering Faculty, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Wijaya, R.A.E., 2010, Sistem Pengolahan Air Asam Tambang pada Waste Pond dan Aplikasi Model Encapsulation In-Pit Disposal pada Waste Dump Tambang Batubara, Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 17, No. 1, Environmental Study Center, Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Downloads

Published

2011-12-30

How to Cite

Simarmata, B., R.A, T. L., & Sukartono, S. (2011). ACID MINE DRAINAGE IDENTIFICATION AT BINUANG AREA, SOUTH KALIMANTAN, AND ITS ALTERNATIVE TREATMENT. Jurnal Teknologi, 4(2), 113–119. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/895