PENERAPAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC SIMILARITY COEFICIENT UNTUK MEMINIMASI WAKTU SIKLUS DAN BIAYA MATERIAL HANDLING

Authors

  • Imam Sodikin Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Winarni Winarni Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Ngakan Jacky Prasatya Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Pengelompokan part-mesin dengan Cellular Manufacturing System (CMS), metode Single Linkage Clustering (SLC),, metode Complete Linkage Clustering (CLC) dan metode Average Linkage Clustering (ALC).

Abstract

Tata letak fasilitas produksi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan manufaktur, karena hubungannya sangat erat dengan material handling. Aktifitas material handling akan mempengaruhi waktu siklus suatu produk dan biaya produksi. Adanya faktor-faktor tersebut menjadikan persaingan manufaktur cenderung meningkat, di samping pemicu lain yaitu meningkatkan keinginan konsumen yang berubah-ubah. Akibat adanya perubahan kuantitas dan variasi produk, maka perlu strategi manufaktur untuk menghadapi tantangan dan untuk memenangkan pasar pada masa yang akan datang.
Perusda Pabrik Logam Batur merupakan perusahaan manufaktur dengan tipe job shop. Tata letak fasilitas produksi pada perusahaan tersebut memerlukan pembenahan dikarenakan adanya perubahan kuantitas dan variasi produk. Adapun tata letak yang dimaksud adalah tata letak berdasarkan group technology. Cellular manufacturing system merupakan penerapan dari group technology yang mengelompokkan part yang akan dibuat berdasarkan kemiripan desain dan proses produksinya.
Metode yang digunakan adalah Single Linkage Clustering (SLC), Complete Linkage Clustering (CLC) dan Average Linkage Clustering (ALC). Metode-metode tersebut digunakan untuk mengelompokan part dan mesin ke dalam sel manufaktur. Dengan adanya sel manufaktur diharapkan dapat mengurangi total jarak material handling sehingga waktu siklus dan biaya material handling dapat dikurangi.
Metode yang terbaik yaitu Single Linkage Clustering (SLC) yang mengelompokan 10 mesin dan 17 part ke dalam 3 sel manufaktur. Sel I terdiri dari mesin 1, 10 dan part 5, 6, 7, 8, 3, 2, 4, 1, 12. Sel II teridiri dari mesin 2, 5, 6, 7, 8 dan part 14, 15, 16, 17. Sel III terdiri dari mesin 3, 9, 4 dan part 10, 11, 9, 13. Relay out berdasarkan pengelompokan di atas menghasilkan total pengurangan jarak material handling sebesar 71.48 meter/produk, pengurangan waktu siklus sebesar 1.51 menit/produk, dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp. 829.983,03/30produk atau Rp 27.666,1/produk.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dani Hendarto (2002), Penerapan Cellular Manufacturing System Untuk Meminimasi Waktu Siklus Dengan Menggunakan Enhanced Algoritma, Skripsi UII.
Deni Triana, (2004), Penetapan Ongkos Material Handling Berdasarkan Pada Analisis Part dan Mesin Dengan Menggunakan Konsep Group Teknologi, Skripsi IST AKPRIND.
James M. Apple, (1990), Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Bandung: ITB Bandung.
Kusiak, Andrew (1990), Intelligent Manufacturing System, New Jersey: Prentice Hall.
Sandra, Rio (2000), Pengelompokan Mesin dan Part Dalam Group Teknologi dengan Menggunakan Metode SLC, Skripsi Atma Jaya.
Singh, Nanua, and Divakar Rajamani (1996), Cellular Manufacturing System, Design Planning and Controll, London: Chapman & Hall.
Wignjosoebroto, Sritomo (1996), Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Jakarta: Guna Widya.

Downloads

Published

2008-06-30

How to Cite

Sodikin, I., Winarni, W., & Prasatya, N. J. (2008). PENERAPAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC SIMILARITY COEFICIENT UNTUK MEMINIMASI WAKTU SIKLUS DAN BIAYA MATERIAL HANDLING. Jurnal Teknologi, 1(1), 44–52. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/767