Pembuatan Briket Dari Tempurung Kelapa (Cocos Nucivera) Dan Tepung Terigu
DOI:
https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i2.3770Keywords:
arang, briket, tempurungAbstract
Kekayaan alam berupa pohon kelapa yang tumbuh subur di Indonesia menajadi sesuatu yang terus menerus dikaji dan dikembangkan pemanfaatannya. Dari bagian akar, batang, daun, buah dan bunganya, dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, namun masih terus dikaji untuk optimalisasi pemanfaatannya. Misalnya tempurung kelapa yang kadang dibiarkan menjadi sampah yang hanya dibakar, dapat dioptimalkan pemanfaatannya menjadi arang yang dibentuk menjadi briket. Hingga saat ini briket arang digunakan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga, usaha maupun industri. Dibandingkan dengan bahan arang, briket lebih praktis dan lebih bersih sehingga lebih masyarakat lebih tertarik untuk menggunakannya. Dalam penelitian ini dipelajari pembuatan briket arang tempurung kelapa dengan tepung terigu sebagai perekatnya. Ukuran partikel arang serta konsentrasi perekat sangat mempengaruhi kualitas briket yang dihasilkan. Penelitian ini akan mempelajari pengaruh ukuran partikel arang dan konsentrasi perekat terhadap sifat fisis dan laju pembakarannya. Penelitian dilakukan dengan menghaluskan arang dan mengayaknya untuk memperoleh serbuk arang dengan berbagai ukuran. Serbuk arang dicampur dengan perekat dengan berbagai konsentrasi, kemudian dicetak, dan dioven. Dengan menggunakan perbandingan berat arang dan volume perekat 1:1 diperoleh hasil yang cukup baik pada penggunaan ukuran partikel arang 40 mesh dan konsentrasi perekat 3%. Dengan kondisi tersebut diperoleh briket dengan kadar air 1,71%, kadar abu 1,5 % dan laju pembakaran 0,054 gram/menit.
Downloads
References
Bledzki, A.K., A.A. Mamun, J. Volk, 2010, Barley husk and coconut shell reinforced polypropylene composites:The effect of fibre physical, chemical and surface properties, Composites Science and Technology, Vol. 70, pp. 840-846
Gnanaharan, R., T. K.Dhamodaran, E.K. Thulasidas,1988, Yield and Quality of Charcoal from Coconut StemWood, Biomass, Vol. 16, pp. 251-256
Grover, P.D., S.K. Mishra, 1996, Biomass briquetting:Technology and practices, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Bangkok
Li, W., K. Yang, J. Peng, L. Zhang, S. Guo, H. Xia, 2008, Effects of carbonization temperatures on characteristics of porosity in coconut shell chars and activated carbons derived from carbonized coconut shell chars, Industrial Crops and Products, Vol. 28, pp. 190-198
Nibu, A. G. and R. Vinayakrishnan, 2002, Photo acoustic evaluation of the thermal di_usivity of coconut shell, J. Phys.: Condens. Matter, Vol. 14, pp. 4509-4513
Panwara, N.L., S.C. Kaushik, Kothari, Surendra, 2011, Role of renewable energy sources in environmental protection: A review, A Renewable and Sustainable
Energy Reviews, Vol. 15, pp. 1513-1524
Warnijati, S., I.B. Agra, and Sudjono, 1996, Pyrolysis of Coconut Shells in a Concentric Three Tubes Reactor, World Renewable Energy Congress IV, Denver-Colorado, pp. 934- 937
Widiyanti, R. A.(2015). Pemanfaatan Kelapa Menjadi VCO (Virgin Coconut Oil) Sebagai Antibiotik Kesehatan Dalam Upaya Mendukung Visi Indonesia Sehat 2015. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang,
Li, W., K. Yang, J. Peng, L. Zhang, S. Guo, H. Xia, 2008, Effects of carbonization temperatures on characteristics of porosity in coconut shell chars and activated carbons derived from carbonized coconut shell chars, Industrial Crops and Products, Vol. 28, pp. 190-198
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Bambang Kusmartono, Alifani Situmorang, Murni Yuniwati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Teknologi provides immediate open access to its content in order of making research freely available to the public to support a global exchange of knowledge. All articles published in this journal are free for everyone to read and download, under licence CC BY SA.
Benefits of open access for the author, include:
- Free access for all users worldwide.
- Authors retain copyright to their work.
- Increased visibility and readership.
- No spatial constraints.