Estimasi Ketidakpastian Nilai Acuan Kobalt Dan Mangan Dalam Matriks Air Minum Kemasan

Authors

  • Christine Elishian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Isna Komalasari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Eka Mardika Handayani Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Oman Zuas
  • Nuryatini Hamim Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Ayu Hindayani Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Dyah Styarini Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten
  • Eka Pratiwi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kawasan PUSPIPTEK Gedung 420, Setu,15314, Tangerang Selatan, Banten

DOI:

https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i1.3542

Keywords:

Air Minum, Bahan acuan, Ketidakpastian pengukuran, Kobalt, Mangan

Abstract

Ketidakpastian merupakan salah satu bagian penting dari nilai acuan suatu bahan acuan bersertifikat. Pada penelitian ini, komponen – komponen ketidakpastian pada penentuan nilai acuan kobalt (Co) dan Mangan (Mn) dalam bahan acuan matriks Air Minum Kemasan (AMK) telah berhasil diidentifikasi dan ditentukan dengan mengacu pada ISO/Guide 35:2017. Komponen yang berkontribusi pada nilai acuan Co dan Mn yaitu komponen ketidakpastian yang bersumber dari homogenitas sampel, ketidakpastian asal stabilitas jangka panjang penyimpanan dan ketidakpastian yang bersumber dari karakterisasi. Proses karakterisasi nilai acuan dilakukan dengan perbandingan dua metode yaitu ICP-MS dan ICP-OES menggunakan internal standar Ytrium dan kalibrasi eksternal. Nilai acuan logam Co dan Mn beserta ketidakpastiannya yaitu 14,8 ± 2,7 µg Kg-1 dan 41,6 ± 7,5 µg Kg-1 pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan 2. Adapun sumber kontributor terbesar ketidakpastian nilai acuan ditemukan berasal dari komponen stabilitas jangka panjang yaitu sebesar 1,17 µg Kg-1 (8%) dan 3,59 µg Kg-1 (9%) masing-masing untuk Co dan Mn.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Biagini, R., Dersch, R., de Felice, P., Jeroma, S.M., Perkin, E.M.E., Pona, C., de Sanoit, J., Woods, M.J., (1995). Homogeneity testing of spiked reference materials. The Science of the Total Environment, 173/174, 267-274.

BSN (2015). Air Mineral. SNI No. 3553:2015. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Emons, H., Held, A., Ulberth, F., (2006). Reference materials as crucial tools for quality assurance and control in food analysis. Pure Appl Chem, 78, 135-143.

Eurachem/Citac. (2012). Quantifying Uncertainty in Analytical Measurement. United Kingdom: Eurachem/Citac Working Group.

ISO (2008). Terms and definitions used in connection with reference materials, Amendment 1 Revision of definitions for reference material and certified reference material (ISO Guide 30:1992/Amd. 1:2008). International Organization for Standardization.

ISO (2017). Reference Materials – Guidance for the characterization and the asseement of the homogeneity and stability of the material (ISO/Guide 35:2017). International Organization for Standardization.

JCQM (2008). Uncertainty of Measurement – Part 3: Guide to the expression of uncertainty in measurement-GUM:1995 (ISO/IEC Guide 98-3:2008). ISO - Joint Committee for Guides in Metrology

Jurgens, J., Paama, L., Leito, I., (2007). The uncertainty of UV-Vis spectrophotometric and FAAS analysis for the determination of iron in pharmaceutical products. Accreditation Quality Assurance, 12, 593-601.

Komalasari, I., Handayani, E.M., Elishian, C., Ketrin, R., (2018, Januari). Pembuatan Kandidat Bahan Acuan Besi dan Timbal untuk Penentuan Logam dalam Air Minum Kemasan. Dalam Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi PPI KIM ke-44. (pp 118- 129). Pusat Penelitian Metrologi, LIPI.

Perka BPOM (2015). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015. Kategori Pangan. 16 Februari 2015. Jakarta

Permenkes (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Persyaratan Kualitas Air Minum. 19 April 2010. Jakarta

WHO (2011). Manganese in Drinking-water, Background document for development of WHO Guidelines for Drinking Water. Geneva: World Health Organization Pres.

WHO (2006). Cobalt and Inorganic Cobalt Compounds. Geneva: World Health Organization Pres.

Published

2021-06-04

How to Cite

Elishian, C. ., Komalasari, I. ., Mardika Handayani, E. ., Zuas, O. ., Hamim, N. ., Hindayani, A. ., Styarini, D. ., & Pratiwi, E. . (2021). Estimasi Ketidakpastian Nilai Acuan Kobalt Dan Mangan Dalam Matriks Air Minum Kemasan. Jurnal Teknologi, 14(1), 20–27. https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i1.3542