PENGARUH WAKTU, SUHU DAN KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN TANNIN DARI PINANG
DOI:
https://doi.org/10.3415/jurtek.v12i2.2392Keywords:
biji pinang, ekstraksi, kadar tannin dan tanninAbstract
Pinang (Areca Catechu L), merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman ini dikatakan sebagai tanaman serbaguna karena mulai dari daun, batang, serabut, dan biji dapat dimanfaatkan. Daun tanaman tersebut banyak mengandung minyak atsiri, biji buahnya banyak mengandung tannin dan alkaloid. Tannin merupakan senyawa yang sangat penting penggunaannya dalam bidang kesehatan dan bidang industri, sedangkan alkaloid biasanya dimanfaatkan sebgai penyamak kulit.
Pengambilan tannin dari buah pinang dapat dilakukan dengan ekstraksi menggunakan pelarut. Banyak faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi antara lain jenis pelarut, konsentrasi pelarut, jumlah pelarut, waktu, suhu dan kecepatan pengadukan. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh waktu, suhu dan kecepatan pengadukan terhadap jumlah tannin yang dapat terekstrak.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 96% Proses pengambilan tannin dalam penelitian ini dilakukan dengan menghaluskan buah pinang yang sudah dikeringkan kemudian ditambahkan pelarut etanol dengan volume tertentu pada labu alas bulat yang dilengkapi dengan pengaduk, dipanaskan dalam water bath dengan suhu yang divariasikan, dilakukan pengadukan dengan kecepatan pengadukan divariasikan, proses dilakukan dalam waktu yang divariasikan untuk memperoleh tannin yang maksimal. Hasil ekstraksi disaring untuk memisahkan larutan dari padatannya, kemudian tannin dipisahkan dari pelarutnya dengan cara penguapan. Haslnya dianalisis untuk mengetahui prosentase tannin yang dapat terekstrak.
Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan 50 serbuk pinang dengan 250 ml etanol 96% diperoleh kondisi proses optimal menggunakan ekstraksi waktu 2,5 jam, kecepatan pengadukan 500 rpm, dan suhu 60˚C dengan prosentase hasil sebesar 0,8898%.
Downloads
References
Bartholomew, L.K., Parcel, G.S., Kok, G., & Gottlieb, N.H. (2006) Planning Health Promotion Program : An Intervention Mapping Approach. San Francisco : John Wiley & Sons, Inc.
Deaville, E. R., Givens,D. I. and Harvey, I. M. 2010. Chesnut and Mimosa tannin silages: Effect in sheep differ for apparent digestibilty, nitrogen utilitation and losses. Anim. Feed Sci. Technol. Page:157, 129-138.
Kondo, M. ; Kita, K. ; Yokota, H., 2004. Feeding value to goats of whole-crop oat ensiled with green tea waste. Anim. Feed Sci. Technol.
Maria C. Linder. 1992. Nutritional Biochemistry and Metabolism. California State University. Page: 165-170.
Makkar, H. P. S. 1993. Antinutritional Factor in Food for Livestock in Animal Producting in Developing Country. British Society of Animal Production, London.
Oliveira, F.R.A., Oliveira, F.A., Guimarães, I.P.,Medeiros, J.F, Oliveira, M.K.T., Freitas,A.V.L., Medeiros,M.A., 2009, Emergency of seedlings of Moringa oleifera Lam irrigated with water of different levels of salinity. Biosci. J.
Ranganna, S., 1977, Manual Analysis Of Fruit And Vegetabel Product, Mcgraw-Hill Book Company, New York.
Soepomo T., Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat. Yokyakarta : Liberty.
Sudarmadji. S., Haryono, B., Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta.
Sukardi, Mulyarto A.R, Sadera W., 2007 Optiasi Waktu Ekstraksi Terhadap Kandungan Taninn Pada Bubuk Ekstrak Dan Jambu Biji Serta Biaya Produksiny, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Teknologi provides immediate open access to its content in order of making research freely available to the public to support a global exchange of knowledge. All articles published in this journal are free for everyone to read and download, under licence CC BY SA.
Benefits of open access for the author, include:
- Free access for all users worldwide.
- Authors retain copyright to their work.
- Increased visibility and readership.
- No spatial constraints.