PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN TEMPERATUR TERHADAP SERAPAN ENERGI MATAHARI UNTUK PEMBANGKITAN DAYA LISTRIK DI KOTA PADANG

Authors

  • Mirzazoni Mirzazoni Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inndustri, Universitas Bung Hatta
  • Arnita Arnita Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inndustri, Universitas Bung Hatta
  • Indra Nisja Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inndustri, Universitas Bung Hatta

DOI:

https://doi.org/10.3415/jurtek.v12i2.2381

Keywords:

energi terbarukan, intensitas cahaya, temperatur, daya listrik, solar cell

Abstract

Energi terbarukan menjadi kebutuhan yang mendesak akibat semakin menipisnya sumber energi fosil. Energi terbarukan berupa energi matahari, energi bayu, energi gelombang laut, bioenegi dan lain-lain. Energi matahari menjadi pilihan paling menjanjikan karena sumbernya tidak terbatas. Indonesia terletak di khatulistiwa antara 6° LU – 11°LS dan 95° BT – 141° BT dan memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Setiap hari Indonesia dapat memperoleh energi sebesar 4,8-6,0 kWh/m2. Sementara itu di Sumatera Barat potensi energi terbarukan sekitar 11.230 MW termasuk didalamnya energi matahari. Serapan energi matahari antara lain dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari dan temperatur lingkungan. Penelitian ini akan memperlihatkan hubungan intensitas cahaya matahari dan temperatur lingkungan terhadap serapan daya listtrik solar cell di Kota Padang. Kota Padang secara geografis terletak pada koordinat 0056’ LS sampai 100022’ BT, ketinggian mencapai 1853 mdpl. Berdasarkan data jika intensitas cahaya dan suhu bertambah maka serapan tegangan, arus dan daya listrik solar cell akan bertambah. Tegangan tertinggi adalah 12,9 V, intensitas cahaya ada pada 104228 lux, temperatur 34,88°, titik puncak arus ada pada 0,33 A. nilai maksimum dicapai pada jam 11.00 sd 13.00 WIB. Pada jam tersebut terlihat hubungan yang linear antara pertambahan intensitas cahaya, suhu, tegangan, arus dan daya listrik solar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad Shodiqin dan Ahmad Yani. 2016. Analisa Charging Time Sistem Solar Cell Menggunakan Pencari Arah Sinar Matahari Yang Dilengkapi Dengan Pemfokus Cahaya”. Universitas Tarunajaya Bontang. Bontang
Hasyim Asy’ari, Dkk.2014. Pemanfaatan Solar Cell dengan PLN Sebagai Sumber Energi Listrik Rumah Tinggal”. Universitas Muhamadyiah, Surakarta
Ichsan. 2013.Peningkatan Suhu Modul Dan Daya Keluaran Panel Surya Dengan Menggunakan Reflektor” UIN Alauddin, Makassar.
Moch.Muchlis. 2003. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 Sd 2020, PT. PLN
Nafeh, A.E.A. 2009. Design and Economic Analysis of a Stand-Alone PV System to Electrify a Remote Area Household in Egypt”. The Open Renewable Energi Journal 2 : 33-37.
Sri Kuniati dan Sudirman. 2013. Analisis Efisiensi Keluaran Daya Solar Sel Berdasarkan Sudut Kemiringan. Universitas Nusa Cendana, Kupadng
Teguh Utomo. 2006. Kajian Kelayakan Sistem Photovoltaik sebagai Pembangkit Daya Listrik Skala Rumah Tangga”. Proceedings EECCIS. Universitas Brawijaya
Vaishale Dash, Prabodh Bajpai, 2015. Power Manajement Control Strategi for a stand a lone solar photovoltaic-fuel-cell-battery hybrid system, Elsevier 68-80
Wunlu Zhu, Min Wang, Zhongling Wang, 2017. Photoelectric Enggeneering of all-weather bifasial solar cell in the dork”, Electrochemical Acta, vol. 254, 10 November 2017, 299-307
Y.Sukamongkol, dkk. 2002. A Simulation Model for Predicting the Performance of A Solar Photovoltaic System With Alternating Current Loads”. Renewable Energi, No. 27, pp. 237-258, 2002.

Downloads

Published

2019-12-30

How to Cite

Mirzazoni, M., Arnita, A., & Nisja, I. (2019). PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN TEMPERATUR TERHADAP SERAPAN ENERGI MATAHARI UNTUK PEMBANGKITAN DAYA LISTRIK DI KOTA PADANG. Jurnal Teknologi, 12(2), 104–108. https://doi.org/10.3415/jurtek.v12i2.2381