PENERAPAN METODE SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) DAN FTA (FAULT TREE ANALYSIS) SEBAGAI USULAN PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA PENGECORAN ALUMINIUM

Authors

  • Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Petrus Wisnubroto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Alif Kurnia Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.3415/jurtek.v12i2.2229

Keywords:

Produk Cacat, Statistical Quality Control, Faut Tree Analysis

Abstract

Usaha pengecoran alumunium bapak santoso merupakan usaha yang bergerak dibidang pengecoran alumunium dengan produk yang dihasilkan adalah cetakan telur puyuh. Berdasarkan hasil studi pendahuluan kecacatan produk masih terdapat pada usaha ini yaitu cetakan bolong, cetakan pecah, dan cetakan bentuk tidak sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab cacat dan melakukan upaya pengendalian dan perbaikan kualitas menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan Fault Tree Analysis (FTA). Terdapat dua data yang melampaui batas Upper Control Limit (UCL) yaitu data ke 9 dan data ke  13 dengan nilai masing masing sebesar 0,38 dan 0,365 sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap proses produksi agar kecacatan berada dalam batas kontrol. Hasil dari metode FTA diperoleh 21 basic event dari penentuan minimum cut set yaitu [25 + 26 + 47 + 48 + (29 + 49)] + [31 + 42 + 33 +50 + 51 + 51] + [(37 + 38) + (42 + 52) + (53 +54) +(41 + 42)] + [(43 + 44) + 45] + [46]  yang menjadi penyebab cacat pada produk, yaitu adonan belum matang, penggunaan garam terlalu sedikit, menggunakan alumunium bekas, penuangan kurang tinggi, tidak memisahkan saat penuangan, penggunaan blower yang kuranng maksimal, lubang tungku yang terlalu besar, pemasangan kup tidak tepat, kurang pengawasan, dikejar target produksi, ingin cepat selesai, badan tidak fit, kurangnya ventilasi, lubang siraman terlalu besar, adonan berada di luar tungku, tidak memilah bahan baku dengan baik, terlalu fokus dalam penuangan, bekerja tidak sesuai prosedur, tidak menepuk cetakan dasar terlebih dahulu, pola kunci cetakan yang rumit, dan kurang konsentrasi.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Besterfield, D. II. 1998. Quality Control. 5th Ed. New Jersey : Prentice Hall, Inc
Dewi,W. Dkk. 2015. Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Statistical Quality Contol (SQC) Produk Sepatu Pria Untuk Meminimumkan Produk Cacat Studi Kasus Pada CV. Valentino Shoes Kabupaten Bandung. ISSN : 2460-6545
Gaspersz, V. 1998. Statistical Process Control : Penerapan Teknik-Teknik Statistical Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Gramedia Pustakan Utama.
Mitra, A. 1993 Fundamentals Of Quality Control And Improvement. Singapore : Mac Milan Publishing Co
Montgomery, D. C. 2009. Introduction To Statistical Quality Control. Sixth Edition. New York. N. Y. John Wiley And Sons : Arizona State University.
Rahayu. A. 2013. Statictical Quality Control, diakses tanggal 17 September 2018, <https://socs.binus.ac.id/2013/07/23 />.

Downloads

Published

2019-12-27

How to Cite

Susetyo, J., Wisnubroto, P., & Kurnia, A. (2019). PENERAPAN METODE SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) DAN FTA (FAULT TREE ANALYSIS) SEBAGAI USULAN PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PADA USAHA PENGECORAN ALUMINIUM. Jurnal Teknologi, 12(2), 93–103. https://doi.org/10.3415/jurtek.v12i2.2229