Pemanfaatan Serat Pohon Pisang Kepok (Musa paradisiacal L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Hardboard

Authors

  • Bambang Kusmartono Program Studi TTeknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknolgi AKPRIND Yogyakarta
  • Murni Yuniwati Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknolgi AKPRIND Yogyakarta
  • Zumratul Adzkiyaa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknolgi AKPRIND Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i1.2074

Keywords:

hardboard, pisang, serat

Abstract

Hardboard merupakan sebuah panel homogen yang dibuat dari serat  sellulosa, yang dikombinasi dengan resin sintetik atau bahan perekat lainnya, yang direkatkan secara bersamaan dalam keadaan panas dan bertekanan. Serat selulosa dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan. Bahan additive dapat ditambahkan selama proses pembuatan untuk merubah atau memperbaiki sifat yang dihasilkan. Tanaman pisang setelah diambil buahnya akan tersisa batang (pelepah) pohon pisang yang jarang digunakan sehingga menjadi limbah pertanian yang tidak berguna. Pelepah pohon pisang  banyak mengandung serat yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomi yaitu  sebagai bahan penyusun hardboard. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan pelepah pisang menjadi hardboard. Pelepah pisang dijemur sampai kering kemudian digiling dan diayak dengan mesh screen untuk memperoleh berbagai ukuran serat pelepah pisang. Serat pisang ditambah urea formaldehyde, dan PVAc dengan perbandingan yang divariasikan  lalu diaduk hingga merata. Kemudian campuran dimasukkan kedalam cetakan, ditekan dengan kempa panas dalam waktu10 menit, dilepas dari cetakan dan didinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran serat akan diperoleh hardboard yang memiliki sifat lebih sulit menyerap air, dan persentase pengembangannya semakin kecil (tidak mudah menyerap air dan tidak mengembang). Sedangkan pengaruh perbandingan PVAc: Serat:Urea formaldehyde adalah semakin besar PVAc yang digunakan akan akan dieroleh hardboard semakim  mudah menyerap air, kerapatan semakin besar, tetapi pengembangannya semakin kecil. Kondisi yang terbaik dari proses pembuatan hardboard dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan ukuran butir lebih kecil dari 70 mesh dan perbandingan PVAc  dengan bahan adalah 1,5 :1, hardboard yang dihasilkan adalah hardboard densitas tingi, penyerapan air 5 sd 13% dan persentase pengembangan maksimal 12%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Mujtahid., 2010, Pengaruh Ukuran Serbuk Aren Terhadap Kekutan Bending, Densitas, dan Hambatan Panas Komposisi Semen-Serbuk Aren (Arenga Pinata). Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret.

Schwartz.M., 1984, Composite Materials Handbook, Mc Graw Hill Inc, New York.

Subartento et all., 2006, Kimia Makanan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Tjahjadi., 1991, Taksonomi Tumbuhan Spermathophyta. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo.G., 1991, Taksonomi Tumbuhan, Jakarta Brathara Karya Aksara.

Windasari dkk., 2013, Pembuatan dan Karakteristik Plafon, dan Serbu Ampas Tebu dengan Perekat Poliester. Departemen Fisika. Fakultas MIPA. USU . Medan

Yephilip dkk., 2007, Properties of Medium Density Fiberboard Made from Renewable Biomass. Biorecourse Technology (98).1077-1084.

Published

2021-06-25

How to Cite

Kusmartono, B. ., Yuniwati, M., & Adzkiyaa, Z. (2021). Pemanfaatan Serat Pohon Pisang Kepok (Musa paradisiacal L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Hardboard. Jurnal Teknologi, 14(1), 91–98. https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i1.2074