PEMANFAATAN UMBI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) MENJADI BIOETANOL DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI DETOKSIFIKASI

Authors

  • Murni Yuniwati Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Fauzi Wahyu Niko Halpito Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Taufiq Taufiq Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

bioetanol, umbi ganyong, fermentasi, detoksifikasi

Abstract

Ganyong (canna edulis kerr) merupakan umbi yang dahulu dikonsumsi oleh masyarakat, namun karena tekstur ganyong yang sangat berserat, maka sekarang  ganyong hanya dijadikan pakan ternak. Ganyong memiliki kadar pati yang cukup tinggi, hidrolisis dan fermentasi pati ganyong dapat menghasilkan bioetanol yang dapat dijadikan sumber energi alternatif Tahapan penelitian yang dilakukan adalah   membuat pati ganyong, hidrolisis pati ganyong dengan katalisator asam sulfat dan fermentasi of hidrolisat pati ganyong menggunakan ragi saccharomyces cereviceae. Pengamatan dalam penelitian lebih difokuskan pada proses fermentasinya yang dilakukan dengan melalui tahapan proses detoksifikasi, untuk memperoleh kondisi proses fermentasi yang optimal supaya diperoleh hasil etanol maksimal. Variable yang dipelajari adalah waktu fermentasi dan jumlah ragi yang digunakan dalam proses fermentasi, adapun bahan untuk detoksifikasi digunakan Ca(OH)2, dan dibandingkan juga dengan proses fermentasi tanpa detoksifikasi.100 gram pati ganyong dihidrolisis dengan 250ml asam sulfat 0,3 N. Larutan hasil hidrolisis didetoksifikasi dengan penambahan Ca(OH)2 sampai larutan bersifat basa, setelah itu sampel didiamkan 24 jam. Setelah didiamkan 24 jam sampel diasamkan kembali dengan penambahan asam sulfat 0,3 N sampai pH 4-5 kemudian ditambahkan ragi yang jumlahnya divariasikan lalu ditambahkan nutrient (NPK & Urea) dengan jumlah tertentu. Fermentasi dilakukan selama waktu yang divariasikan. Hasil fermentasi didistilasi hingga suhu 100oC  untuk keperluan analisis kualitatif maupun kuantitatif etanol yang dihasilkan.Hasil penelitian menunjukkan kondisi fermentasi yang terbaik adalah dengan waktu 5 hari dan  penambahan ragi 6 gr ke dalam 80 ml hidrolisat terdetoksifikasi (7,5 % berat/volume). Dengan kondisi optimal tersebut diperoleh persentase hasil etanol adalah 35,3612%. Proses fermentasi tanpa  detoksifikasi dengan kondisi yang sama diperoleh persentase hasil sebesar 5,002%.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Groggins, P.H., 1992, Unit Process In Organic Synthesis, Mc Graw Hill Book Company: New York.
Perry,R.H., 1999, Perry's Chemical Engineering Handbooks, Me, Graw Hill: New York.
Prastowo, B., 2007, Potensi Sektor Pertanian Sebagai Hasil dan Pengguna Energi Terbarukan. Perspektif Vol. 6 No. 2 / Desember 2007. Hal 84 – 92.
Prescott, S. G and C. G. Said., 1959, Industrial Microbiology. ed 3, McGraw-Hill Book Company: New York. (Halaman 20)
Steenis V., 1981, Flora Untuk Sekolah di Indonesia, PT Pradnya Paramitha: Jakarta.
Susmiyati, Y., 2011, Detoksifikasi Hidrolisat Asam dari Ubi Kayu untuk Produksi Bioetanol. Agrointek Vol 5 No 1. (halaman 9)
Subandi, 2003, Memanfaatkan Lahan Marginal dengan Tanaman Ganyong, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Surakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi, 1989, Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan, Liberty: Yogyakarta.
Susmiyati, Y., 2011, Detoksifikasi Hidrolisat Asam dari Ubi Kayu untuk Produksi Bioetanol. Agrointek Vol 5 No 1.
Warsito, A., 1996. Biokimia, Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Downloads

Published

2017-06-30

How to Cite

Yuniwati, M., Niko Halpito, F. W., & Taufiq, T. (2017). PEMANFAATAN UMBI GANYONG (CANNA EDULIS KERR) MENJADI BIOETANOL DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI DETOKSIFIKASI. Jurnal Teknologi, 10(1), 32–39. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/1164