PENGEMBANGAN SISTEM PENGERING KELOM GEULIS BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN DUA SISI BERPEMANAS PIPA

Authors

  • Edvin Priatna Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi
  • Ade Maftuh Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi
  • Sujudi Sujudi Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Keywords:

sistem pengering, kelom geulis, mikrokontroler, temperatur

Abstract

Industri kerajinan kelom geulis atau sandal kayu cantik sudah sejak lama ditekuni oleh sebagian penduduk di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kelom geulis terbuat dari bahan baku kayu dan diproduksi sebagai industri rumah tangga (home industry). Saat ini, permintaan pasar domestik dan ekspor untuk kelom geulis meningkat, tetapi produksi kerajinan kelom geulis tidak dapat dipenuhi oleh persediaan bahan baku kayu kering (bodasan) siap pakai yang sudah dipola dan dibentuk, karena proses pengeringan bodasan di tingkat pengrajin memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu perlu dikembangkan sistem pengering kelom geulis dengan sistem otomatis dimana mikrokontroler digunakan sebagai pengontrol temperatur. Sistem pengering kelom geulis telah dikembangkan dengan dua sisi berpemanas pipa dan tersusun atas lima komponen utama yaitu ruang pembakaran, ruang pengeringan, pipa pemanas, ruang pengeluaran asap dan ruang kontrol suhu dan waktu. Ruang rak pengering berukuran 80 cm x 80 cm x 90 cm dengan tiap lapisan rak tersusun berjarak 12 cm. Ruang tungku pemanas yang berada di bagian kiri dan kanan rak pengering berukuran 20 cm x 80 cm x 40 cm. Ruang pipa pemanas berukuran 20 cm x 80 cm x 90 cm. Pipa pemanas berukuran diameter 1 cm dan berjumlah masing-masing 64 buah yang terpasang pada ruang pipa pemanas sebelah kiri dan kanan rak pemanas. Ruang pengeluaran asap berukuran 120 cm x 80 cm x 15 cm dilengkapi dengan pipa pengeluaran asap berukuran diameter 8 cm berjumlah 2 buah dengan tinggi 20 cm. Sistem pengering ini telah berhasil didemontrasikan. Pengujian temperatur dilakukan pada rak bagian atas, tengah dan bawah. Itu menunjukkan bahwa waktu pemanasan berbanding lurus dengan temperatur pemanasan. Sistem ini telah diuji pada rentang temperatur dari 30oC sampai 85oC selama 120 menit. Terdapat perbedaan temperatur pada masing-masing rak, dimana rak bagian atas mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan bagian rak tengah dan bawah.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 2015. Informasi pengrajin kelom geulis di Kec. Tamansari, Kab. Tasikmalaya.
BPS, Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya, 2013
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan perdagangan, Kota Tasikmalaya, 2012.
Hidayat, A.H dan H. Purnomo, 2014. Desain Pengeringan kerupuk menggunakan mode egronomi partisipatori, Seminar Nasional IENACO – 2014.
Priyambodo, S, A dan A. Kotten, 2014. Pengukur kadar air pada kayu olahan dengan piranti berbasis mikrokontroler AT 89C51, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 Yogyakarta, 15 November 2014.

Downloads

Published

2016-12-30

How to Cite

Priatna, E., Maftuh, A., & Sujudi, S. (2016). PENGEMBANGAN SISTEM PENGERING KELOM GEULIS BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN DUA SISI BERPEMANAS PIPA. Jurnal Teknologi, 9(2), 172–176. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/1157