OPTIMALISASI AREA PENYEBARAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM(WDS) MESH SERTA MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN METODE SIMPLE QUEUE
DOI:
https://doi.org/10.34151/jarkom.v11i2.4567Keywords:
Balai Desa Tribuana, Wireless, WDS Mesh , Simple Queue, QOSAbstract
Balai Desa Tribuana merupakan salah satu instansi pemerintahan yang berada di Desa Tribuana Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara. Di Balai Desa Tribuana telah memanfaatkan jaringan internet berbasis wireless sebagai penunjang aktivitas kegiatan sehari-hari pegawai yang ada, demi memberikan kenyamanan pengguna dalam mengakses jaringan wifi, maka telah dipasang perangkat Access Point sebanyak satu titik pemasangan yang pemasangannya ada pada area ruang tengah kantor. Namun kualitas sinyal wifi sering di pengaruhi oleh berbagai macam penghalang dan lokasi penempatan access point yang membuat koneksi wifi di Balai Desa Tribuana mengalami terputus, buffering, sinyal lemah dan ruangan yang tidak tercover sinyal wifi dalam pengaksesannya karena kualitas sinyal wifi yang kurang baik dan kurang stabil serta jumlah bandwidth yang dibagikan kurang merata antar pengguna. Kekuatan Sinyal Sebelum menggunakan WDS(Wireless Distribution System) dengan jarak 1 meter didapat -47 dBm sedangkan sesudah menggunakan WDS(Wireless Distribution System) didapat data sebesar -39 dBm, jarak 3 meter didapat data sebelum WDS(Wireless Distribution System) sebesar -65 dBm sedangkan sesudah menggunakan WDS(Wireless Distribution System) dengan data -43 dBm, data perbandingan dengan jarak 5 meter sebelum WDS(Wireless Distribution System) sebesar -74 dBm sedangkan sesudah WDS(Wireless Distribution System) dengan data sebesar -50 dBm, pada data selanjutnya dengan jarak 7 meter didapat data sebelum WDS(Wireless Distribution System) sebesar -84 dBm sedangkan sesudah menggunakan WDS(Wireless Distribution System) didapat data sebesar -66 dBm.
References
W. Aluddin, M. F. Aksara, and J. Nangi, “Analisis Dan Perbandingan Wirelessdistribution System(Wds) Dan Non-Wirelessdistribution System(Non-Wds) Berbasis Openwrtmenggunakan Access Pointpada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo,” semanTIK, vol. 4, no. 2, pp. 73–82, 2018.
A. R. Sholikhin, T. T. Warisaji, and T. A. Cahyanto, “Penerapan Wireless Distribution System (WDS) Mesh Untuk Optimasi Cakupan Area Wi-Fi di UM Jember,” BIOS J. Teknol. Inf. dan Rekayasa Komput., vol. 1, no. 2, pp. 61–69, 2021, doi: 10.37148/bios.v1i2.14.
F. S. Mukti and D. A. Sulistyo, “Analisis Penempatan Access Point Pada Jaringan Wireless Lan Stmik Asia Malang Menggunakan One Slope Model,” J. Ilm. Teknol. Inf. Asia, vol. 13,no. 1, p. 13, 2018, doi: 10.32815/jitika.v13i1.304.
I. M. A. D. Suta Atmaja, I. N. G. Arya Astawa, and P. G. Sukarata, “Pengembangan Jaringan Internet Wireless Dengan Wifi Overview Pada Obyek Wisata Blangsinga Waterfall,” J. Integr., vol. 11, no. 1, pp. 28–32, 2019, doi: 10.30871/ji.v11i2.1173.
D. Siswanto, “Implementasi Wireless Mesh Network Pada Jaringan Local Area Network ( Lan ),” J. Sci. Soc. Res., vol. IV, no. 1, pp. 20–27, 2021.
S. Riyanto, “Penempatan Access Point Pada Jaringan Wi-Fi di Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang,” vol. X, no. 02, pp. 27–31, 2021.
D. Nur Ilham, “Implementasi Metode Simple Queue Dan Queue Tree Untuk Optimasi Manajemen Bandwith Jaringan Komputer Di Politeknik Aceh Selatan,” METHOMIKA J. Manaj. Inform. Komputerisasi Akunt., vol. 2, no. 1, pp. 43–50, 2018.