Penerapan Teknologi Pembiakan Larva Black Soldier Fly Untuk Optimalisasi Pengelolaan Sampah Organik Di Kalurahan Panggungharjo
DOI:
https://doi.org/10.34151/dharma.v6i2.4509Keywords:
black soldier fly, kandang maggot, Panggungharjo, sampah organik, sosialisasiAbstract
Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) berbasis Reduce, Reuse and Recycle (3R) yang dikelola BUMDES Panggung Lestari. Untuk pengolahan sampah organik, warga secara mandiri atauoun berkelompok melakukan pengolahan sampahnya menjadi pupuk sehingga tidak dikelola oleh TPS. Permasalahan yang timbul dari pengolahan sampah organik tersebut adalah waktu proses pembuatan lama sekitar 30 hari, harga jual murah, dan lahan terbatas. Salah satu kelompok warga yang sudah melakukan pemilahan secara sederhana adalah Bank Sampah Barokah, Padukuhan Sawit, Kalurahan Panggungharjo. Kegiatan Bank Sampah masih berfokus pada sampah anorganik saja, sedangkan sampah organiknya dikelola di rumah masing-masing menjadi pupuk organik. Tujuan kegiatan pemberdayaan berbasis
masyarakat ini mengoptimalkan pengelolaan sampah organik melalui budidaya larva black soldier fly (BSF) di mitra Bank Sampah Barokah. Metode yang dilakukan berupa sosialisasi dan penerapan teknologi tepat guna (pembuatan kandang budidaya larva BSF dan mesin pencacah sampah organik) kepada mitra yang telah dilaksanakan pada bulan Juli-September 2023. Hasil kegiatan berupa pengetahuan cara budidaya maggot sebagai pemakan sampah organik dan penggunaan teknologi tepat guna bagi warga Padukuhan Sawit. Kandang yang
dibuat terdiri dari dua buah yaitu kandang penetasan telur dan pembiakan maggot. Kapasitas sampah organik yang dapat diolah maggot dalam kandang sebesar 30-35 kg/hari. Setiap hasil penetasan telur maggot sekitar 10 gram dapat menghasilkan hingga 30 kg maggot setelah 21 hari. Hasil kegiatan ini mampu mengatasi waktu proses pengolahan sampah organik yang lama dan produk maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak di sekitar warga.