PENGAMBILAN TITANIUM DIOKSIDA (TiO2) DARI PASIR BESI KULONPROGO MENGGUNAKAN METODE HIDROMETALURGI (VARIASI KONSENTRASI DAN SUHU)
DOI:
https://doi.org/10.34151/jip.v7i2.4222Keywords:
Titanium Dioksida, Hidrometalurgi, Leaching, Pasir BesiAbstract
Pasir besi merupakan bahan alam yang ketersediannya sangat melimpah di Indonesia. pasir besi berada pada urutan ke empat terbanyak unsur yang membentuk bumi. Menurut hasil penelitian Indreswari Suroso Kandungan titanium pada pasir besi sebesar 12.87%. Hidrometalurgi merupakan Ilmu yang mempelajari cara memperoleh logam dari sumbernya pada bumi. Proses pelindian (leaching) adalah proses pemekatan kimiawi untuk melepaskan pengotor bijih dari suatu mineral dengan cara pelarutan dalam reagen tertentu.
Pada tahapan penelitian hal pertama yang harus dilakukan yaitu preparasi pasir besi dengan mengunakan magnet, kemudian proses dekomposisi dimana hasil separasi pasir besi dihomogenisasikan dengan NaoH kemudian difurnace pada suhu 550oC. selanjutnya dilakukan proses pemisahan larutan dengan padatan yang dimana padatan tersebut akan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110oC. dan tahapan terakhir yaitu pelindian.
Pada hasil preparasi dan proses dekomposisi didapatkan hasil hasil yaitu besi merupakan unsur utama pada pasir besi karena memiliki kandungan terbesar yaitu Fe (44.07%) dan yang memiliki kandungan terkecil yaitu Mn (0.726%). Kandungan titanium pada pasir besi yang telah diseparasi sebesar 4.618%.
Hasil pada jurnal yang telah direview menunjukan bahwa untuk mendapatkan hasil ekstrak titanium dan untuk mengetahui kandungan dalam titanium dapat menggunakan beberapa metode antara lain hidrometalurgi (leaching), peleburan, pemanasan gelombang mikro, dekomposisi dan pelindian, Hidrolisis, elektrolisis, kausik, dan sonokimia.
Dari metode tersebut didapatkan hasil kandungan titanium yang terdapat pada pasir besi dan bahan baku lainnya yaitu pada hidrometalurgi (leaching) didapatkan 12.2 % dan 6.51%, peleburan 5.71%, pemanasan gelombang mikro 5.89%, dekomposisi dan pelindian 5.33 %, Hidrolisis 45.35%, elektrolisis 4.22%, kausik 19.94 %, dan sonokimia.8.27 %
References
Ajeng Iftita Najihah, Dkk. (2018). Ekstraksi Nano Kristalin Rutile Dari Pasir Besi Pesisir Tulungagung. Lppm - Universitas Negeri Surabaya
Abdul, Dkk.2015 Studi Pengaruh Variasi Daya terhadap Proses Ekstraksi TiO2 (Rutile) dari Pasir Besi dengan
Memanfaatkan Pemanasan Gelombang Mikro dan Diikuti Leaching Asam Klorida. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Chusni, 2013. Mengoptimalkan perolehan mineral magnetic pada proses separasi magnetic pasir besi pantai selatan jawa tengah. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 9, Nomor 3, September 2013
Gambogi, J., 2010. Titanium and Titanium Dioxide, Mineral Commodity Summaries. US Geological Surv.176–178.
Istiqoma, dkk. (2019). Ekstraksi Titanium Dioksida (TiO2) Anatase Menggunakan Metode Leaching dari Pasir Mineral Tulungagung. Jurnal Akta Kimindo Vol. 4(2), 2019: 145-151
Luthfiana, Dkk. (2013). Ekstraksi Titanium Dioksida (Tio2) Dari Pasir
Besi Dengan Metode Hidrometalurgi. Prosiding
Semirata Fmipa Universitas Lampung.
M.musafir, dkk. 2012. Uji XRD dan XRF pada Bahan Meneral (Batuan dan Pasir) Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 dan SiO2). Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), Vol 2 No 1, Juni 2012.
Mv Purwani dan Suyanti. 2016.Model Penyusutan Partikel Pada Pelindian Titanium Dalam Ilmenit Memakai Hcl, Issn 0216 – 312
Reynard, dkk. 2019. engendapan titanium pada larutan pasir besi dalam asam sulfat, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 15, Nomor 2, Mei 2019
Rahiyani, dkk. 2011. Monitoring dan Ekstraksi TiO2 dari Pasir Mineral. Jurnal Kimia dan Kemasan 33(2):131
Sari, Anita dan Suprapto. 2014. Studi Pengaruh Dekomposisi Pasir Besi dengan NaOH Terhadap Pemisahan Titanium. Jurnal Sains dan Seni Pomits
Setiawati,dkk. (2013), Ekstraksi titanium dioksida dari pasir besi menggunakan metode hidrometalurgi. Vol 01 no 03.
Suroso, Indreswari. 2017. Analisis Secara Fisis dan Mekanis Pasir Besi dari Pantai Selatan Kulon Progo Berguna bagi Material Pesawat Terbang. Jurnal Teknika STTKD 4(1), 26-38