REVIEW JURNAL PEMANFAATAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Keywords:
Biji Kelor, Koagulan Alami, Kationik AktifAbstract
Kelor (Moringa Oleifera), merupakan tanaman yang sering dijumpai di indonesia. Buah kelor berbentuk polong segitiga memanjang sekitar 30-50 cm, yang biasa disebut klentang. Biji kelor dapat dipergunakan sebagai salah satu koagulan alami alternatif yang tersedia secara lokal karena megandung polielektrolit, kationik, dan flokulan alamiah. Efektivitas koagulasi biji kelor ditentukan oleh kandungan protein kationik aktif yang terkandung dalam biji kelor yaitu 4αL-rhamnosyloxy-benzyl-isothiocyanate. Biji kelor yang dipergunakan adalah yang matang atau tua yang kemudian dibersihkan lalu di blender hingga menjadi serbuk dan diayak dengan ukuran partikel -/+ 30 - 80 mesh lalu dikeringkan dalam oven panas pada suhu 105 ˚C selama 30 menit untuk menghomogenkan dan menurunkan kadar airnya hingga konstan kurang 10 %. Review jurnal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penelitian tentang koagulan alami dari biji kelor ini telah diteliti, sehingga perlu dilakukan review jurnal terkait jurnal penelitian tersebut. Hasil yang diperoleh dari beberapa review jurnal didapatkan bahwa Koagulan biji kelor memberikan pengaruh kecil terhadap derajat keasaman (pH) Namun dapat bekerja dengan baik terhadap penurunan kadar TSS, COD, BOD, Kekeruhan, NH3, Krom, Sulfida, Kalsium dan kadar Besi.
References
Akbar, A., Said, I., & Diah, A. W. M. (2015). Efektifitas Biji Kelor (Moringa oleifera Lamk) Sebagai Koagulan Besi (Fe) Dan Kalsium (Ca). Jurnal Akademika Kimia, 4(2), 64-70.
Arisoma, L. N. H., dkk. 2018. Penjernihan Air Limbah Sintetis Menggunakan Koagulan Alami. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 17, No. 2, Hal. 58-62
Ariyatun, A., Ningrum, P., Musyarofah, M., & Inayah, N. (2018). Analisis Efektivitas Biji dan Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Penjernihan Air. Walisongo Journal of Chemistry, 1(2), 60-65.
Aslamiah, S. S., Yulianti, E., & Jannah, A. (2013). Aktivitas koagulasi Ekstrak Biji Kelor (Moringa oleifera L.) dalam Larutan NaCl terhadap Limbah Cair IPAL PT. Sier Pier Pasuruan. ALCHEMY. Vol. 2, No. 3, Hal. 178 – 183.
Bangun, A. R., Aminah, S., Hutahaean, R. A., & Ritonga, M. Y. (2013). Pengaruh kadar air, dosis dan lama pengendapan koagulan serbuk biji kelor sebagai alternatif pengolahan limbah cair industri tahu. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1), 7-13.
Coniwanti, P., Mertha, I. D., & Eprianie, D. (2013). Pengaruh Beberapa Jenis Koagulan terhadap Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dalam Tinjauannya terhadap Turbidity, TSS dan COD. Jurnal Teknik Kimia, 19(3), 22-30.
Damayati, D. S., Susilawaty, A., & Indriani, H. (2016). Peningkatan Kualitas Air Sumur Gali Pada Parameter Mangan (Mn), Besi (Fe) Dan Coliform Dengan Pemanfaatan Biji Asam (Tamarindus indica) dan Biji Kelor (Moringa oleifera) di Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Imam Ashim. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 8(1).
Hayat, A. F. (2019). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Koagulan Dalam Menurunkan Kadar Amoniak (NH3) pada Air Limbah Rumah Sakit. Celebes Health Journal, 1(2), 91-98.
Herawati, A., Asti, R., Ismuyanto, B., Nanda, J., & Hidayati, A. D. S. N. (2017). Pengaruh pH Dan Dosis Koagulan Ekstrak Biji Kelor Dalam Koagulasi Terhadap Pengurangan Kekeruhan Limbah Cair. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, 1(1), 25-28.
Irmayana, I., Hadisantoso, E. P., & Isnaini, S. (2017). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa oleifera) sebagai koagulan alternatif dalam proses penjernihan limbah cair industri tekstil kulit. Jurnal Istek, 10(2).
Manurung, T., Dewi, Y. S., & Lekatompessy, B. J. (2012). Efektivitas biji kelor (moringa oleifera) pada pengolahan air sumur tercemar limbah domestik. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 8, No. 1, Hal. 37-46.
Ningsih, E., Sato, A., Azizah, N., & Rumanto, P. (2018). Pengaruh Waktu Pengendapan dan Dosis Biokoagulan dari Biji Kelor dan Biji Kecipir terhadap Limbah Laundry. In Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (p. 3).
Novita, E., Indarto, I., & Hasanah, T. L. (2016). Optimasi penggunaan koagulan alami biji kelor (Moringa oleifera) pada pengolahan limbah cair mocaf. Jurnal Agroteknologi, 8(02), 171-178
Nugeraha, S. S., & Samudro, G. (2010). Pengolahan Air Limbah Kegiatan Penambangan
Rustiah, W., & Andriani, Y. (2018). Analisis Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera, Lamk) Dalam Menurunkan Kadar COD Dan BOD Pada Air Limbah Jasa Laundry. Indonesian Journal of Chemical Research, 5(2), 96-100.
Sari, R. A., & Pinem, J. A. (2016). Pemanfaatan Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Pada Pengolahan Air Payau Menjadi Air Minum Menggunakan Proses Koagulasi Ultrafiltrasi (Doctoral dissertation, Riau University). Vol. 3, No. 1, Hal. 1-7.
Setyawati, H., ST Salamia, L. A., & Sari, S. A. (2018). Penerapan Penggunaan Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Pada Proses Koagulasi Flokulasi Limbah Cair Pabrik Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Malang. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 8(1), 21-31.
Setyawati, H., Sinaga, E. J., Wulandari, L. S., & Sandy, F. (2018). Efektifitas Biji Kelor Dan Tawas Sebagai Koagulan Pada Peningkatan Mutu Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Teknik Kimia, 12(2), 47-51.
Setyawati, Harimbi, dkk. 2018. Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Pada Proses Koagulasi Flokulasi Limbah Cair Pabrik Tahu. Jurnal Teknik Kimia. Hal. 1-6.
Wahyuni, M. (2015). Dosis optimum biji kelor (Moringa seed) dalam menurunkan kekeruhan (turbidity) air Sungai Betapus di Kelurahan Sempaja Utara Kota Samarinda. Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(2), 164-167.