PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BIJI ALPUKAT SEBAGAI GREEN INHIBITOR

Authors

  • Fachrol Rais Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Dewi Wahyuningtyas Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Biji alpukat, Tanin, Laju korosi, Inhibitor

Abstract

Limbah biji alpukat yang mengandung tanin belum banyak dimanfaatkan dan dibuang ke lingkungan. Kandungan tanin tersebut dapat digunakan sebagai inhibitor alami untuk menurunkan laju korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi inhibitor biji alpukat terhadap laju korosi baja dan nilai efisiensi inhibisinya. Bahan yang digunakan adalah biji alpukat sebagai bahan baku inhibitor dan plat baja. Metode penelitian ini terdiri dari 3 tahapan utama yaitu: pembuatan ekstrak biji alpukat, preparasi baja, pengujian perendaman baja pada media korosif larutan asam klorida dengan penambahan konsentrasi inhibitor (0,5 g/L; 1 g/L; 1,5 g/L; 2 g/L; 2,5 g/L). Kandungan tanin dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kandungan tanin yang diperoleh sebesar 2,07% dari sampel awal.

Penelitian ini bertujuan untu mengetahui  laju korosi suatu logam terhadap asam HCl  dengan inhibitor dari Ekstrak biji alpukat.Penambahan konsentrasi inhibitor mempengaruhi performa baja setelah direndam. Saat konsentrasi inhibitor yang ditambahkan secara terus meningkat, maka laju korosi baja akan menurun dan nilai efisisensi inhibisi meningkat. Nilai inhibisi terbesar diperoleh 100% pada konsentrasi inhibitor 2,5 g/L dengan waktu perendaman dari 3-9 jam.

References

A. L. I. F. Sabirneeza, R. Geethanjali, and S. Subhashini, “Polymeric corrosion inhibitors for iron and its alloys?: a review,” Chemical Engineering Communications, vol. 202, no. 2, pp. 232–244, 2015

Fadly, E., 2012, Study Ekstrak Ubi Ungu Sebagai Inhibitor Korosi Ramah Lingkungan Berbasis Antosianin Pada Baja Karbon Dalam Lingkungan H2SO4 Dengan Konsentrasi 0,5 M, Tesis, Departemen Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, Depok.

Gusti, D. R, Farid, F., Lestari I. 2013, Ekstraksi Kulit Kayu Akasia Sebagai Inhibitor Pada Laju Korosi Baja Lunak Dalam Media Asam Sulfat, Prosiding, FMIPA Universitas Lampung.

Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, 2nd ed, Penerbit ITB, Bandung.

Haryono G, Sugiarto B, Farid H, Tanoto Y 2010, Ekstrak Bahan Alam Sebagai Inhibitor Korosi, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan, ISSN 1693-4393, D09-1-D09-6.

Killeainda, E. S., Suka, E.G., Suprihatin, 2015, Pengaruh Konsentrasi Larutan Asam Klorida Tanpa dan dengan Inhibitor Kalium Kromat 0,2% Terhadap Laju Korosi Baja Api 5l Grade B Psl1, Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, 3(1): 43-50.

Malangngi, L.P., Sangi, M.S., Paendong, J.J.E. 2012.Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana mill.). Jurnal MIPA UNSRAT, 1(1). 5-10.

Raja, P.B., Qureshi, A. K., Rahim, A.A., Hasnah Osman, H., Awang, K. 2013. Neolamarckia cadamba alkaloids as ecofriendly corrosion inhibitors for mild steel in 1 M HCl media, Corrosion Science, 69:292-301, 2013.

Ryanata, E.,2014, Penentuan Jenis Tanin dan Penetapan Kadar Tanin dari Kulit Buah Pisang Masak Secara Spektrofotometri dan Permanganometri, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,1(4),1-16.

T. L. Skovhus, R. B. Eckert, and E. Rodrigues, “Management and control of microbiologically influenced corrosion (MIC) in the oil and gas industry-Overview and a North Sea case study,” Journal of Biotechnology, vol. 256, no. July, pp. 31–45, 2017

Published

2021-12-31

How to Cite

Fachrol Rais, & Dewi Wahyuningtyas. (2021). PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BIJI ALPUKAT SEBAGAI GREEN INHIBITOR. Jurnal Inovasi Proses, 6(2), 59–63. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/3803