Pengambilan Zat Antimicrobial Saponin dari Batang Pisang (Musa Acuminata) dengan Pelarut Methanol (Variabel pengaruh waktu dan suhu ekstraksi)

Authors

  • Isworo Raharjo Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Ganjar Andaka Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Pisang, Batang pisang, Saponin, Zat Antimicrobial

Abstract

Dewasa ini, menurut Direktorat Bina Produksi Hortikultura serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, pisang merupakan salah satu buah prioritas untuk dikembangkan dan diteliti di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia meningkat tiap tahunnya dan menempati peringkat tertinggi diikuti oleh mangga pada urutan kedua dan jeruk urutan ketiga. Bahkan Indonesia merupakan negara penghasil pisang terbesar ke-6 di dunia setelah India, Brazil, China, Ekuador dan Piliphina. Namun, pemanfaatan pisang masih terbatas pada buahnya saja, sedangkan kulit, daun dan batang pisang masih menjadi limbah, sehingga dibutuhkan inovasi dalam pengolahan limbah tersebut.

Batang pisang merupakan salah satu limbah yang dihasilkan di dunia industri pisang di Indonesia. Diamana kita mengetahui bahwa di dalam batang pisang terdapat getah pohon pisang mengandung senyawa saponin, antrakuinon dan kuinon yang berfungsi sebagai antibakteri dan penghilang rasa sakit. Terdapat pula kandungan lektin yang berfunfgsi untuk menstimulasi sel kulit, tanin yang bersifat antiseptik, dan kalium yang bermanfaat untuk melancarkan air seni, serta saponin yang berkhasiat untuk mengencerkan dahak. Penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa ekstrak batang pisang mengandung beberapa jenis senyawa fitokimia yaitu saponin, tanin, dan flavonoid (Wijaya, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui cara pengambilan zat antimicrobial saponin yang ada pada batang pisang (Musa acuminata) serta kondisi prosesnya agar diperoleh hasil yang optimal.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pengambilan zat saponin dengan cara ekstrasi dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol dengan konsentrasi 70%. Selain itu kami juga dapat mengambil kesimpulan bahwa semakin lama waktu dan semakin tinggi suhu dalam menjalankan proses ekstraksi ini maka akan menghasilkan juga jumlah saponin yang terekstrak semakin tinggi.

Downloads

Published

2020-03-01

How to Cite

Raharjo, I., & Andaka, G. (2020). Pengambilan Zat Antimicrobial Saponin dari Batang Pisang (Musa Acuminata) dengan Pelarut Methanol (Variabel pengaruh waktu dan suhu ekstraksi). Jurnal Inovasi Proses, 5(1), 17–21. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/2709

Issue

Section

Articles