PIROLISIS LIMBAH KULIT NANGKA MENJADI ARANG AKTIF DAN ASAP CAIR DENGAN AKTIVATOR NATRIUM KLORIDA (NaCl) (Variabel Waktu Pirolisis dan Konsentrasi Zat Aktivator)
Keywords:
kulit nangka, pirolisis, arang aktif, asap cairAbstract
Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan tanaman buah yang termasuk golongan tanaman tropis. Buah nangka yang dikonsumsi adalah bagian daging buahnya. Komposisi buah nangka terdiri dari 28% daging buah, 34% bijidan 38% kulit buah.. Kulit nangka selama ini umumnya hanya dibuang dan kurang dimanfaatkan. Salah satu cara penanganan hal tersebut adalah dengan melakukan pengolahan kembali untuk menjadikan kulit nangka sebagai salah satu bahan baku pembuatan arang aktif dan asap cair. Sebagai biomassa kulit nangka memiliki komposisi organik dan arang yang cukup tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan arang aktif dan asap cair dengan pirolisis.
Proses pembuatan arang aktif dilakukan dengan menggunakan metode pirolisis, yaitu pengarangan tanpa terjadi kontak dengan udara. Limbah kulit nangka yang telah dipotong dengan ukuran rata-rata 1cm x 1cm dan telah dilakukan pengeringan awal dianalisis kadar air dan kadar abu kemudian dilakukan pirolisis. Pirolisis limbah kulit nangka 150 gram dengan kadar air 11,7% dan kadar abu 7,8% dilakukan pada suhu 400 ºC menit dengan variasi waktu pirolisis 30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit dan 70 menit. kemudian direndam dalam zat aktivator larutan NaCl selama 4 jam deng variasi konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada proses pirolisis dengan menggunakan bahan baku 150 gram, suhu proses 400 ºC didapat lama waktu pirolisis optimum pada lama waktu 60 menit dengan kereaktifan arang sebesar 208,116 mg/g dan volume asap cair sebanyak 49 mL. Arang hasil pirolisis dengan suhu 540 ºC dan lama waktu 60 menit sebanyak 5 gram direndam dalam larutan aktivator natrium klorida selama 4 jam didapat konsentrasi zat aktivator optimum natrium klorida 20% dengan kereaktifan arang 276,642 mg/g. Hasil analisis asap cair diperoleh pH 3,84, densitas 1,0059 gram/mL, warna coklat gelap, tidak transparan, ada bahan terapung, dan memiliki kandungan etilen glycol dan isobutyl alcohol.