OPTIMASI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALISATOR KALSIUM OKSIDA (CaO) DENGAN PROSES METANOLISIS (Variabel Suhu Reaksi)

Authors

  • Sulistianingsih - Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Dewi Wahyuningtyas Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

minyak jelantah, metanolisis, metil ester, batu gamping

Abstract

Salah satu sumber bahan baku biodiesel yang prospektif adalah minyak jelantah, konsumsi minyak goreng di Indonesia tahun 2008 sekitar 5 juta kL per tahun, sehingga apabila penggunaan minyak goreng mencapai 80%, maka terdapat potensi minyak jelantah yang mencapai 1 juta kL. Minyak jelantah dapat diproses menjadi biodiesel dengan proses metanolisis menggunakan katalisator batu gamping.

Proses metanolisis dengan katalisator kalsium oksida (CaO) dilakukan dalam reaktor batch yang dilengkapi pemanas, termometer, dan pendingin balik. Reaktor diisi dengan minyak jelantah terhadap metanol dengan perbandingan mol 1:15 serta berat katalis terhadap minyak sebanyak 4% dan dijalankan selama 2 jam pada berbagai suhu. Produk yang dihasilkan kemudian dipisahkan antara ester dan produk sampingnya. Ester ditimbang agar diketahui yield dari reaksi tersebut. Variabel yang dipelajari adalah suhu mulai dari 50°C, 60°C, 70°C, dan 80°C. Metil ester yang telah terpisah kemudian dihitung nilai yieldnya dan dianalis nilai densitas, viskositas, titik nyala, dan titik tuang. Hasil analisis dibandingkan dengan mutu biodiesel sesuai standar SNI.

Kondisi optimum dicapai pada suhu 60°C dengan perbandingan minyak terhadap metanol 1:15, berat katalis terhadap minyak 4%, kecepatan pengadukan 500 rpm, dan waktu proses selama 2 jam didapat nilai yield sebesar 65,58%.

Downloads

Published

2019-09-02

How to Cite

-, S., & Wahyuningtyas, D. (2019). OPTIMASI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALISATOR KALSIUM OKSIDA (CaO) DENGAN PROSES METANOLISIS (Variabel Suhu Reaksi). Jurnal Inovasi Proses, 4(2), 81–87. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/2119