PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN ALTERNATIF METIL ESTER DARI MINYAK JELANTAH PADA SINTESIS METIL ESTER SULFONAT (MES) SEBAGAI OIL WELL STIMULATION AGENT (OWSA)

Authors

  • Anisa Intanika Sari Klatatiana Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Wario Gusti Widodo Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Bambang Kusmartono Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Minyak jelantah, Metil Ester, MES, OWSA

Abstract

Penggunaan minyak jelantah guna penggorengan yang dilakukan berulang-ulang semakin dibatasi oleh Dinas Kesehatan karena memacu adanya bibit penyakit kanker dari minyak jelantah tersebut. Padahal di dalam minyak jelantah masih banyak terkandung senyawa trigliserida dan asam lemak bebas yang dapat dikonversikan menjadi metil ester. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, banyak penelitian yang telah mempelajari proses pemanfaatan minyak jelantah menjadi metil ester yang selanjutnya digunakan sebagai biodiesel. Namun yang terjadi saat ini, industri migas lebih membutuhkan metil ester sebagai Oil Well Stimulation Agent dalam proses recovery minyak bumi dengan mengubah metil ester menjadi metil ester sulfonat (MES).

Penelitian ini dilakukan dengan memvariasi empat variabel yaitu variabel suhu proses sulfonasi  80oC, 90oC, 100oC, 110oC, dan 120oC, lama proses sulfonasi pada 4 jam, 4,5 jam, 5 jam, 5,5 jam, dan 6 jam, rasio mol (1,07 ;1,29 ; 1,50 ; 1,73 ; 1,95) dan kecepatan pengadukan (200 rpm, 300 rpm, 400 rpm, 500 rpm, 600 rpm). Metil ester yang dihasilkan dari minyak jelantah dicampur dengan natrium bisulfit sebagai bahan pensulfonasi yang dimasukkan kedalam labu leher tiga kemudian dipisahkan dengan vacuum filter lalu di lakukan proses pemurnian dan penetralan.

Dari percobaan yang dilakukan tercapai kondisi terbaik pada suhu 100-110oC dengan lama reaksi sulfonasi 4-4,5 jam. Pada kondisi terbaik didapatkan nilai angka asam dan bilangan penyabunan berturut-turut sebesar 2,6215-3,4752 mg KOH/ 1 g MES dan 30-40 mg KOH/ 1 g MES. Sedangkan kualitas MES ditinjau dari parameter analisis tegangan antar muka (IFT) sebesar 15,32 mN/m dan 16,82 mN/m hasil ini sesuai dengan kualitas MES di pasaran. Kondisi terbaik pada rasio mol 1:1,5 dengan kecepatan pengadukan yang tinggi 600 rpm. Pada kondisi rasio mol terbaik didapatkan nilai angka asam dan bilangan penyabunan sebesar 2,884 mg KOH/ 1 g lemak MES dan 13-64 mg KOH/ 1 g lemak MES. Dan kondisi terbaik dari kecepatan pengadukan didapat nilai angka asam 2,8-3,6 mg KOH/ 1 g lemak dan 13-28 mg KOH/ 1 g lemak.

Downloads

Published

2019-03-01

How to Cite

Sari Klatatiana, A. I., Widodo, W. G., & Kusmartono, B. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN ALTERNATIF METIL ESTER DARI MINYAK JELANTAH PADA SINTESIS METIL ESTER SULFONAT (MES) SEBAGAI OIL WELL STIMULATION AGENT (OWSA). Jurnal Inovasi Proses, 1(1), 8–17. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/2025

Issue

Section

Articles