Pembuatan Karbon Aktif dari Ranting Bambu Menggunakan Zat Aktivator Asam Phospat (Variabel Waktu Perendaman dan Kosentrasi Zat Aktivator)

Authors

  • Wilsen Collin Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Ani Purwanti Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

ranting bambu, pirolisis, karbon aktif

Abstract

Pohon bambu memiliki banyak kegunaan dan hampir semua bagian dari pohon bambu dapat digunakan tak terkecuali dengan rantingnya. Dengan berkembangnya teknologi terutama di bidang teknik kimia, ranting bambu dapat diolah menjadi arang dengan pirolisis agar dapat mempunyai kegunaan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan arang/karbon aktif dan mempelajari pengaruh waktu perendaman maupun konsentrasi larutan asam phosfat sebagai aktivator  terhadap kualitas daya adsorbsinya maupun persentase hasil arang.

Pirolisis merupakan proses pemanasan bahan pada suhu tinggi tanpa terjadi kontak dengan udara. Ranting bambu dengan kadar air rata-rata sebesar 9,02% dan kadar abu rata-rata sebesar 1,59% sebelum pirolisis direndam dahulu dalam zat aktivator dengan variasi waktu perendaman dan variasi kosentrasi zat aktivator. Ranting bambu sebagai bahan baku setelah direndam dan ditiriskan, selanjutnya di jemur dibawah sinar matahari selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam alat pirolisis dan dilakukan pirolisis pada suhu tertentu. Pirolisis berlangsung ditandai dengan terjadinya semburan gas yang keluar dari alat pirolisis dan selesai apabila semburan gas telah berhenti, dan pemanasan  dihentikan apabila telah mencapai waktu 45 menit. Hasil karbon selanjutnya dikeluarkan dan ditimbang untuk menentukan persentase hasil karbon aktif dan daya adsorbsi atau keaktifannya.

Berdasarkan hasil penelitian dengan pirolisis pada suhu 350ºC, waktu 45 menit, diperoleh hasil terbaik pada waktu perendaman 24 jam dan konsentrasi larutan H3PO4 12%, dengan kadar air rata-rata karbon aktif sebesar 1,2%, persentase hasil karbon aktif 26,48%, dan keaktifan arang aktif 380,28 mg/g. Keaktifan karbon aktif tersebut masih dibawah standar yang ada di pasaran (750 mg/g  SNI 06–3730-1995).

Downloads

Published

2018-03-01

How to Cite

Collin, W., & Purwanti, A. (2018). Pembuatan Karbon Aktif dari Ranting Bambu Menggunakan Zat Aktivator Asam Phospat (Variabel Waktu Perendaman dan Kosentrasi Zat Aktivator). Jurnal Inovasi Proses, 3(1), 27–32. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/1407

Issue

Section

Articles