PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN PERBANDINGAN BAHAN TERHADAP KUAT TARIK PADA PROSES PEMBUATAN PLASTIK DARI GANAS (GADUNG DAN SERAT DAUN NANAS)

Authors

  • Selvina Wahyu Kristanti Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Murni Yuniwati Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Keywords:

Plastik, biodegradable, pati, serat, kuat tarik

Abstract

Plastik merupakan senyawa sintetis yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Namun, terlepas dari manfaatnya yang banyak, plastik konvensionan dapat menimbulkan berbagai masalah mulai dari keamanan produk bagi kesehatan hingga masalah limbah. Seharusnya dilakukan antisipasi dengan berbagai upaya untuk menanggulangi permasalah yang timbul. Salah satunya dengan menggantikan penggunaan plastik konvensional  dengan plastik biodegradable yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.

Plastik biodegradable memiliki kegunaan dan fungsi yang sama dengan plastik konvensional. Namun, sifat plastik biodegradable lebih aman bagi kesehatan dan dapat terurai sehingga tidak menimbulkan penumpukan limbah. Plastik biodegradable dapat dibuat dari produk pertanian seperti sellulosa dan pati. Sebelumnya, plastik biodegradable telah dibuat dari berbagai sumber yang berbeda namun kekuatan plastik yang dihasilkan masih kurang. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam pembuatan plastik biodegradable.

Plastik Biodegradable dalam penelitian ini dibuat dari pati umbi gadung,  dengan gliserin serta serat daun nanas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan variabel kecepatan pengadukan dan perbandingan massa bahan (pati umbi gadung : serat daun nanas) untuk mengetahui kondisi optimal agar dapat dihasilkan plastik biodegradable dengan kualitas yang baik. Tahapan dalam proses pembuatannya meliputi preparasi bahan (pembuatan tepung umbi gadung, dan pengambilan serat daun nanas), pencampuran dan pemanasan bahan, pencetakan serta  pengeringan plastik.

                        Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan suhu proses 80 OC, waktu proses 90 menit, volume pelarut asan asetat 1% 50 mL, volume aquades 50 mL, volume gliserin sebagai plastilizer 3 mL, diperoleh kondisi optimal untuk mendapatkan kuat tarik terbesar dengan menggunakan kecepatan pengadukan 300 rpm dan perbandingan massa bahan 10:1 (pati umbi gadung : serat daun nanas) yaitu didapat kuat tarik sebesar 3,8708 MPa.

Downloads

Published

2017-09-01

How to Cite

Kristanti, S. W., & Yuniwati, M. (2017). PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN PERBANDINGAN BAHAN TERHADAP KUAT TARIK PADA PROSES PEMBUATAN PLASTIK DARI GANAS (GADUNG DAN SERAT DAUN NANAS). Jurnal Inovasi Proses, 2(2), 62–67. Retrieved from https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/1344