FORMULASI UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN RANDU DAN DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI ANTIDIARE
Keywords:
antimotilitas, antisekretori, castor oil, obat herbalAbstract
Di Indonesia, keberadaan daun randu dan daun jambu biji sangat banyak. Secara tradisional, kedua hasil alam ini dapat dibuat sebagai obat antidiare. Tetapi cara pengolahannya dan pengaruh komposisi terhadap aktivitas antidiare belum banyak diketahui masyarakat sehingga diperlukan suatu penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengolahan daun randu dan daun jambu biji sebagai obat antidiare dan mencari efek ekstrak daun randu dan jambu biji terhadap aktivitas antidiare, antisekretori, dan antimotilitas pada tikus putih galur Balb/C. Sampel ekstrak daun randu dan daun jambu biji sebanyak 700-900 mg/kgbb diberikan secara oral pada beberapa kelompok tikus putih untuk mengetahui aktivitasnya sebagai antidiare dan antisekretori. Efek sampel terhadap antimotilas dibuktikan dengan memberikan secara oral sampel sebanyak 3,0; 4,0 dan 5,0 gr/kgbb. Satu kelompok tikus diberikan NaCl 0,9% 20 mL/kgbb dan kelompok yang lain diberikan Loperamid HCl 50 mg/kgbb. Dari hasil penelitian terlihat bahwa sampel tersebut memiliki efek antidiare pada tikus putih galur Balb/C dengan evaluasi sebagai antisekretori dan antimotilitas. Daun randu dan daun jambu biji dengan perbandingan 1:3 yang diekstrak dengan maserasi selama 3 hari dan perbandingan bahan dengan pelarut sebesar 1:10 memiliki efektifitas paling baik sebagai antidiare dengan dosis 800 mL/kgbb. Diharapkan dari hasil penelitian ini masyarakat dapat mengetahui penggunaan daun randu dan daun jambu biji sebagai hasil lingkungan sekitar sebagai obat antidiare.